Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta gencar melakukan vaksinasi corona. Saat ini yang masih berlangsung untuk sasaran kelompok kedua. Saat ini penduduk di provinsi ini yang sudah divaksin sekitar 30 persen dari total penduduk. Harapannya, seluruh warga di daerah Istimewa ini sudah menerima vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, sampai Rabu, 17 Maret 2021, warga yang sudah divaksin 663.902 orang. Jumlah ini akumulasi kelompok tahapan pertama hingga yang saat ini sedang berlangsung.
Baca Juga:
Rinciannya, total tenaga kesehatan penerima vaksinasi dosis pertama mencapai 44,251 orang, untuk dosis kedua sebanyak 37,335 orang. “Sedangkan total pelayan publik penerima vaksin dosis pertama mencapai 89.157 orang dan dosis kedua sebanyak 29.793 orang,” kata Pembajun saat vaksinasi massa tenaga perbankan di Halaman BI Yogyakarta, Minggu 21 Maret 2021.
“Harapannya, sebelum tahun 2022, program vaksinasi DIY dapat diselesaikan”
Dia mengatakan, untuk lansia, penerima vaksin dosis pertama telah mencapai 17.651 orang dan dosis kedua sebanyak 251 orang. Adapun jumlah total penerima vaksinasi dosis pertama adalah sebanyak 151.059 orang dan untuk dosis kedua sebanyak 67.739 orang.
Pembajun berharap, program vaksinasi Covid-19 dapat menjangkau seluruh target vaksinasi sebelum 2022. Jika dihitung, sasaran total penerima vaksin Covid-19 di DIY sekitar 2,6 juta orang. Sampai saat ini, dengan jumlah penerima tadi, berarti sasaran yang telah divaksin telah mencapai 30 persen lebih. “Harapannya, sebelum tahun 2022, program vaksinasi DIY dapat diselesaikan,” ujarnya.
Baca Juga:
Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, program vaksinasi merupakan upaya yang baik dalam menekan penyebaran Covid-19. Namun, meski sudah divaksinasi, pelaksanaan protokol kesehatan juga tidak boleh diabaikan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Dia mengatakan, model vaksinasi Covid-19 yang dilakukan semi massal dinilai cukup efektif karena sasarannya tepat. Selain itu, dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di gedung atau kantor lembaga yang bekerjasama. “Bisa diteruskan, tidak harus massal, sedikit namun terus menerus, harapannya bisa merata dan urut,” tuturnya. []