Update Data Dampak Bencana Alam di Yogyakarta, Terbanyak di Gunungkidul

  • Whatsapp
longsor di gunungkidul
Longsor menutup akses jalan di Gunungkidul Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Pusdalops Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta melaporkan hujan deras dalam durasi lama disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah bencana alam hidrometeorologi di Yogyakarta. Kejadian it meliputi tanah longsor, banjir, genanagan air hingga pohon tumbang.

Update per Kamis, 11 November 2021 pukul 18.00 WIB, Pusdalops PB DIY menyebukkan total kejadian di seluruh Yogyakarta ada 26 lokasi. Terdiri dari longsor 14 titik, banjir genangan lima titik, angin kencang tujuh titik. Terbanyak tanah longsor di Kabupaten Gunungkidul.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi Dampak La Nina hingga Awal 2022 di Yogyakarta

Berikut rincian datanya:
1. Kota Yogyakarta:
Longsor satu titik menimpa rumah, korban jiwa luka berat satu orang.
Kerusakan: rumah rusak berat satu unit, talut mengancam dua rumah di sebelah rumah terdampak.

2. Kabupaten Bantul:
Pohon tumbang empat titik, tanah longsor satu titik, banjir genangan satu titik setinggi 60 centimeter.
Korban jiwa: nihil
Kerusakan: nihil

3. Kabupaten Gunungkidul:
Longsor 10 titik, banjir genangan empat titik rata rata setinggi 40 – 80 centimeter, angin kencang dua titik.
Korban jiwa: nihil
Kerusakan: rumah rusak berat satu unit, menutup akses jalan dua titik longsor dan satu titik banjir genangan, jaringan listrik terputus satu titik.

4. Kabupaten Kulon Progo:
Longsor satu titik
Korban jiwa: nihil
Kerusakan: menutup akses jalan

5. Kabupaten Sleman:
Pohon tumbang satu titik, longsor satu titk
Korban jiwa : luka empat orang
Kerusakan: menutup akses jalan satu titik, rumah rusak sedang akibat longsor satu titik.

Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologis Sektor Wisata, termasuk Banjir Lahar Merapi

Pusdalops PB DIY merekomendasikan agar warga diminta meningkatkan kewaspadaan khususnya saat hujan lebat disertai angin kencang. Bagi warga yang tinggal di wilayah daerah aliran sungai dan wilayah lerang perbukitan atau terasering selalu waspada dan mematuhi imbauan petugas atau perhatikan peringatan peralatan peringatan dini pada lokasi setempat. Selain itu warga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. []

Related posts