BacaJogja – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika saat ini Daerah Istimewa menuju musim kemarau. Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada musim peralihan atau pancaroba ini. Masa peralihan ini diperkirakan berlangsung hingga Mei 2022.
Dampak cuaca ekstrem dapat menimbulkan terjadinya longsor, baniir, banjir bandang, serta kerusakan akibat angin kencang, angin puting beliung, hujan es, dan sambaran kilat atau petir.
Baca Juga: Musim Pancaroba Cuaca Ekstrem di Yogyakarta Diprediksi April
Untuk itu, hal-hal yang perlu diperhatikan atan tips menghadapi musim pancaroba adalah sebagai berikut:
1. Bila sekitar pukul 10.00 WIB terlihat penampakan awan Cumulonimbus, yakni awan yang memiliki ciri menjulang tinggi, maka periu diwaspadai pada siang menjelang sore hari akan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, bahkan dapat menimbulkan hujan es.
2. Perlu membersihkan saluran-saluran air, memangkas ranting pohon yang membahayakan dan memastikan lingkungan sekitar aman dari ancaman bencana hidrometeorologi atau cuaca ekstrem.
3. Melakukan upaya mitigasi dari banjir dengan membuat sumur resapan serta lubang biopori.
Baca Juga: Angin Kencang Mengamuk di Kota Yogyakarta, Ini Data Kerusakan
4. Jika melihat pohon perindag membahayakan melaporkan instans terkait. Pohon yang rindang dapat dipangkas namun pohon yang rapuh dan tumbang harus digantikan dengan pohon baru karena keberadaan pohon tetap dibutuhkan sebagai penghasil oksigen.
5. Dalam menanam pohon, warga hendaknya menanam dari biji bukan dari stek atau cangkok, sebab pohon yang ditanam dari biji akarnya tunjangnya lebih kuat mengikat tanah hingga tidak mudah tumbang.
6. Mengantisipasi padamnya listrik sebagai dampak bencana hidrometeorologi, dengan menyiapkan cadangan air bersih, pencahayaan dengan senter atau lilin, dan kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Data Kerusakan Bencana Hidrometeorologi di Sleman dan Kulon Progo
7. Saat terjadi cuaca ektrem, masyarakat hendaknya berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Dianjurkan tidak beraktivitas jika tidak mendesak, serta mencari informasi yang akurat dari sumber resmi, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.
8. Masyarakat hendaknya senantiasa memantau perkembangan informasi terkait kondisi cuaca terkini serta peringatan dini dari media sosial resmi BMKG, serta memantau informasi kebencanaan melalui media sosial resmi pemerintah setempat. (Pemkab Sleman)