BacaJogja – Pagebluk corona yang berlangsung tiga tahun terakhir, membuat event atau kegiatan masyarakat harus dibatasi. Begitu juga dengan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).
Seiring pandemi berlalu, PBTY XVIII 2023 kembali hadir secara langsung, digelar secara luring. PBTY edisi ke-18 dengan mengusung tajuk Bangkit Jogjaku untuk Indonesia resmi dibuka pada Senin, 30 Januari 2023 malam.
Pembukaan event yang digelar oleh Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) di Kampung Ketandan Kota Yogyakarta ini berlangsung meriah dan semarak.
Baca Juga: Sultan Resmi Buka PBTY 2023, Ini Rangkaian Agenda Lengkapnya
Ketua Panitia PBTY XVIII, Sugiharto Hanjin mengatakan, PBTY kembali digelar secara luring setelah dua gelaran dilakukan melalui daring. PBTY XVIII 2023 diisi berbagai acara seperti Ketandan Street Food hingga lomba-lomba. “Kegiatan di Kampung Ketandan selama tujuh hari antara lain Ketandan Street Food, Panggung Utama Kesenian, atraksi naga Barongsai, panggung hiburan musik,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, ada lomba karaoke mandarin, lomba bahasa mandarin, pertunjukan wayang Potehi. “Ada juga empat karya maestro keturunan Tionghoa yang berdomisili di Yogyakarta,” ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Rangkaian Agenda Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2023
Sugiarto mengatakan, selain rangkaian acara tersebut, akan ada gelaran Malioboro Imlek Karnival. Acara tersebut sebagai peringatan Cap Go Meh. “Digelar pada tanggal 4 Februari namanya Malioboro Imlek Karnival. Digelar mulai pukul 18.00 yang berawal dari DPRD dan finish di Titik Nol Kilometer,” ungkapnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat resmi membuka event ini mengapresiasi gelaran event ditunggu warga Yogyakarta dan wisatawan ini. Event PBTY sangat penting karena tidak sekadar sebuah acara namun juga akulturasi budaya. Tepatnya antara budaya Tiongkok dengan Nusantara khususnya Yogyakarta.
Baca Juga: Daftar Event Jogja Nuansa Imlek Selain Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, PBTY mampu menjadi cerminan keberagaman di Yogyakarta, dapat saling bersanding dan mengisi satu sama lain. Event PBTY tidak sekadar berdiri sebagai budaya yang terpisah namun menjadi bagian kesatuan.
“Semakin bermakna karena kita bisa merasakan suasana kehidupan yang menandai betapa kayanya keragaman suku-suku bangsa yang hidup di Yogyakarta sebagai Tamansarinya Indonesia,” jelasnya.
“Dalam mensyukuri Tahun Baru Imlek 2574 pada 22 Januari 2023 lalu, baik kapasitas Gubernur maupun pribadi saya turut mengucapkan selamat, semoga banyak rejeki, Gong Xi Fa Cai,” jelas Sultan. []
Foto-foto pembukaan PBTY 2023 dari Jogja Chinese Art and Culture Centre
—000—
—000—
—000—
—000—
—000—