BacaJogja – Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi di sebuah wisma di Kaliurang Sleman, Yogyakarta. Pelaku berinisial berinisial HP, 24 tahun, warga Temanggung, Jawa Tengah ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan pada Selasa, 21 Maret 2023 siang.
Pria merupakan pelaku tunggal pembunuhan disertai mutilasi perempuan berinisial AI, 34, warga Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta pada Sabtu, 18 Maret 2023 petang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, antara korban dan tersangka sudah saling mengenal. Perkenalan dimulai dari Facebook pada November 2022. Selama kenal, keduanya sudah saling bertemu dan beberapa melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Kaliurang Sleman di Temanggung
Kombes Nuredy mengungkapkan, alasan utama pelaku melakukan pembunuhan yakni menguasai harta korban. Dari pengakuan tersangka, pria berambut gondrong ini terlilit utang. “Pelaku terlilit utang pinjaman online dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta,” katanya dalam siaran pers di Polda DIY, Rabu, 22 Maret 2023.
Dia mengatakan, karena terlilit utang pinjol, tersagka ingin melunasi utang dengan cara mendapatkan uang secara cepat. “Jadi tersangka ingin melunasi utang dengan mendapatkan uang secara cepat, lalu berkedok mengencani korban seperti sebelumnya. Di situlah tersangka melakukan pembunuhan,” jelasnya.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi di Kaliurang Sleman Tinggalkan Secarik Surat, Ini Isinya
Saat berada di kamar wisma, keduanya belum sempat berhubungan intim. Saat korban membuka baju dan lengah, tersangka langsung memukul kepala bagian belakang kepala. “Setelah itu dieksekusi (mutilasi),” ungkapnya.
Nuredy mengatakan, tersangka melakukan mutilasi tujuannya untuk menyembunyikan jejak aksi sadisnya. Saat ditemukan di kamar mandi wisma, korban sudah dimutilasi menjadi tiga bagian besar dan 62 potongan kecil-kecil.
Dia mengatakan, tersangka awalnya ingin membuang bagian tubuh korban yang sudah dipotong kecil-kecil ke septic tank atau toilet. Sedangkan tulang-tulangnya akan dibawa menggunakan ransel yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Sadis, Korban Mutilasi di Kaliurang Sleman Dipotong Tiga Bagian
Namun, tersangka sempat berubah pikiran karena pekerjaan mutilasi membutuhkan waktu lama. Di saat proses mutilasi, tersangka sempat makan dan minum di warung sekitar wisma.
“Di warung itulah tersangka berubah pikiran menghentikan proses mutilasi. Tersangka kembali ke wisma mengambil barang pribadinya dan melarikan diri,” kata dia.
Dari pembunuhan itu, tersangka mengambil sepeda motor matic Honda Scoopy dan handphone korban serta uang tunai korban Rp300 ribu. “Kalau motor korban belum sempat terjual, yang sempat terjual satu buah jenis handphone seharga Rp600 ribu,” kata dia. []