BacaJogja – Kubu pasangan capres 02 Prabowo-Gibran mengekspose besar-besaran para pendukung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon nomor urut 2 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam jumpa pers yang dilakukan kubu 02 Prabowo-Gibran, salah satu yang disebut pindah dari Anies ke Prabowo yakni relawan Anies Baswedan TurunTangan di Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi. Sukma menyebut migrasi dukungan terjadi usai debat kedua capres pada Minggu, 7 Januari 2024. Benarkah faktanya demikian?
Baca Juga: Dari Dhaup Ageng, Anies Baswedan Mampir Kauman, Kampung Anies Pakualaman Yogyakarta
Mantan politisi PAN Imam Sujangi membongkar fakta yang ada. “Saudara Sukma (Sanghyang Sukma Wahyu Abadi) adalah pengurus PAN dan sekaligus caleg PAN. Pemilu 2019 lalu dia juga nyaleg PAN,” katanya, Senin, 15 Januari 2024.
Dewan Pakar DPP Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) ini mengatakan, pada Pemilu 2024 ini, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi merupakan caleg PAN untuk DPRD Gunungkidul dari Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari dan Tanjungsari.
Baca Juga: Tujuh Catatan Debat Capres: Akhirnya Anies dan Ganjar Mengeroyok Prabowo
Jadi, kata Imam, apa yang disampaikan Sukma mendukung pasangan 02 adalah hal yang biasa. Pasalnya PAN sebagai salah satu partai politik pengusung Prabowo-Gibran. “Jangan sampai membangun narasi bahwa seolah-olah dia (Sukma) sebagai relawan Anies kemudian hijrah ke Prabowo,” tegasnya.
Teman akrab Anies Baswedan semasa kuliah di UGM Yogyakarta ini menggarisbawahi bahwa narasi pindah dukungan dari Anies ke Prabowo merupakan upaya membentuk opini pasangan 02 banjir dukungan setelah debat capres.
Baca Juga: Di Depan Relawan AMIN Yogyakarta, Anies Baswedan Canangkan 14 Februari Hari Perubahan
“Itu hanya strategi menggiring opini setelah debat capres kedua. Semua tahu, Prabowo dinilai banyak kalangan gagal menjelaskan banyak hal terkait urusan pertahanan yang menjadi urusan Kemenhan yang Prabowo sedang menjabat,” jelasnya.
Alumni Farmasi UGM Yogyakarta ini juga menyayangkan statemen Sanghyang Sukma Wahyu Abadi yang menyebut alasan mendukung Prabowo-Gibran karena menilai Anies menyerang Prabowo secara personal pada debat capres.
Padahal, kata dia, banyak pengamat menilai apa yang disampaikan Anies Baswedan pada debat sama sekali tidak menyerang personal. Justru pascadebat, Prabowo di beberapa tempat lain seperti di Riau dan Bengkulu, menyerang Anies Baswedan dengan kata-kata yang tidak pantas. []