Empat Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

  • Whatsapp
aksi bela palestina di jogja
Aksi bela Palestina di Titik Nol Yogyakarta. (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama ormas, elemen mahasiswa, pelajar, santri dan masyarakat kembali menggelar Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Minggu, 19 Mei 2024.

Koordinator Aksi, M Akhid Subiyanto menyatakan aksi kali ini mengambil tema Jogja Terbuat dari Rasa dan Peduli Gaza. Ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan moral kepada rakyat Palestina khususnya di wilayah Gaza yang terhitung sejak 7 Oktober mengalami serangan membabi buta dari Israel.

Read More

Umroh akhir tahun

Akibatnya, lebih dari 35 ribu warga Gaza meninggal sejumlah 14.500 di antaranya anak-anak dan 9.500 perempuan. Terdapat 147 wartawan yang juga dikabarkan meninggal.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Palestina di Titik Nol Yogyakarta, Serukan Gencatan Senjata saat Ramadan

“Apa yang terjadi di Gaza saat ini adalah tragedi kemanusiaan paling kelam dalam sejarah kehidupan manusia. Ada upaya penghapusan (genosida) warga Palestina secara sistematis dengan cara-cara yang sangat keji,” ungkap Akhid kepada wartawan di lokasi aksi.

Menurut dia, kekejian tersebut bisa terlihat dengan banyaknya video yang diunggah oleh pasukan Israel (IDF) di sosial media. Mereka dengan bangga mempertontokan aksi yang dengan sengaja menembaki dan membunuh anak-anak serta warga sipil.

Boikot Produk Israel

Dia menambahkan, kebiadaban Israel juga terlihat dengan tidak membolehkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza. Ada hampir seribu truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang tertahan di pintu Rafah Mesir, karena sudah berbulan-bulan banyak yang mulai membusuk. “Sedangkan truk bantuan yang bisa masuk dijarah oleh penduduk Israel dan ditumpahkan isinya,” kata Akhid.

Selain untuk memberikan dukungan moral kepada warga Palestina dan mengecam kekejian Israel, lanjut dia, aksi kali ini juga dimaksudkan untuk mengajak masyarakat memperkuat gerakan boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Baca Juga: Pemkab dan Baznas Sleman Serahkan Bantuan Lebih Rp1 Miliar untuk Palestina

Dia menyatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Di dalamnya terdapat seruan boikot produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel.

Menurutnya, gerakan boikot saat ini perlu terus dikuatkan dan diperluas juga menyasar kepada produk negara-negara yang selama ini memberikan dukungan kepada Israel, seperti Amerika Serikat yang selalu menggunakan hak vetonya di PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) untuk menghalangi semua resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan juga menolak status keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Menurut Akhid, Aksi Palestina dihadiri beberapa tokoh seperti Ustadz Syukri Fadholi, anggota DPR RI Dr Sukamta, Ustadz dan selebgram Handy Boni, Ustadz Umar Said, Ustadz Ridlwan Hamidi, Kang Puji, Bang Ale dan perwakilan mahasiswa, pelajar serta santri.

Empat Pernyataan sikap

Dalam kesempatan itu FUI DIY dan berbagai eleman mengeluarkan pernyataan sikap:

1. Meminta pemerintah Indonesia terus aktif mendesak Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan keanggotan penuh Palestina dan memberikan pengakuan secara resmi kemerdekaan Palestina.

2. Meminta pemerintah Indonesia untuk menggalang desakan kepada Mahkamah Internasional (International Court of Justice, ICJ) untuk segera mengeluarkan surat penangkapan pejahat perang Netanyahu.

Baca Juga: Ribuan Warga Gelar Aksi Solidaritas Palestina di Titik Nol Yogyakarta, Ini Tuntutanya

3. Menyerukan kepada masyarakat untuk terus memberikan dukungan secara nyata dengan menguatkan gerakan boikot produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel. Selain itu, juga memboikot produk-produk Amerika dan negara-negara yang memberikan bantuan senjata dan ekonomi kepada Israel. Masyarakat dapat mengganti dengan mengunakan produk lokal Indonesia dan UMKM yang berarti menguatkan kemandirian ekonomi nasional.

4. Menyerukan kepada ormas, perguruan tinggi, pesantren, sekolah, masjid, elemen mahasiswa, pelajar, dan santri untuk terus memberikan dukungan atas perjuangan bangsa Palestina dengan menggelar aksi, doa dan menggalang bantuan kemanusiaan. []

Related posts