BacaJogja – Pergi ke tanah Suci untuk menunaikan dan menyempurnakan penghambaan kepada Allah subhanahuwata’alaa adalah menjadi mimpi dan keinginan setiap muslim. Pergi haji atau umrah adalah panggilan Allah SWT, artinya siapa pun jikalau sudah terpanggil maka tak ada halangan atau rintangan. Masalah uang tidak menjadi masalah.
Orang yang secara lahiriah tiada berkemampuan ke tanah suci, tapi sangat mungkin berangkat karena kehendak ilahi robbi.
Suatu ketika ada seorang pemulung di sekitar Jalan Wonosari Banguntapan Bantul, namanya Slamet. Lelaki tua renta itu memulung apapun dan dia jual ke pengepul. Uangnya dia sisihkan di gubug reot di sekitar makam Sunten Banguntapan.
Baca Juga: Misteri Kesembuhan dari Laut: Kerang Hijau untuk Patah Tulang Karya Mahasiswa UNY
Mbah Slamet dipastikan setiap Duhur dan Ashar melaksanakan salat di Masjid Ketandan Banguntapan. Suatu ketika seusai Ashar, mbah Slamet didatangi seseorang yang nunut dan mampir salat di masjid yang megah di sebelah barat Mapolsek Ketandan ini.
Lelaki itu bertanya, apa keinginan mbah Slamet yang belum tercapai. Dengan nada tenang dijawab ingin ke tanah Suci, dan sepontan lelaki itu bertanya, apa sudah ada uang tabungan dari memulung sampah. Mbah Slamet sekejab langsung mengambil uang tabungannya di tas kresek hitam di bedeng rumah kardusnya, kemudian dihitung dan terkumpul 7 jutaan.
Mbah slamet mengaku sudah dua tahun menabung. Dan akhirnya oleh lelaki itu mendaftarkan mbah slamet berumroh di Latifah Haramain yang dibimbing oleh DR.dr H Sagiran ,S.pB (KL) .M.Kes, dan dr Hj Tri Ermin Fadhlina, M.Kes.
Baca Juga: Bu Sri Mau Jual Rumah Kost di Kawasan Elit, Hasilnya untuk Menyumbang Masjid
Mbah Slamet akhirnya bisa berangkat umrah. Qodarullah kala itu, mbah Slamet tertabrak motor sebelum berangkat umrah. Dan dalam guyonan, Mbah Slamet seorang pemulung sampah bisa ke Mekkah dan Madinah tanpa “kambah lemah” karena ke mana-mana harus pakai kursi roda.
Banyak peristiwa orang biasa biasa yang bisa pergi ke tanah Suci, karena keinginan kuat dengan doa yang hebat dan pasrah kepada Allah subhanahuwata’alaa.
Melihat kejadian yang unik dan banyak kesan ini, Latifa Haramain yang memiliki tagline, orang sakit bisa ke tanah Suci “umrah sehat dan mabrur” pada Rabu 24 Juli 2024 malam melaunching umrah paket rakyat oleh Dokter SAGIRAN langsung dari Mekkah.
Baca Juga: Lapis Kraton dan Dimas Wismaya di Yogyakarta, Kejutan Wisata dan Layanan dalam Genggaman Gawai
Manajer program Latifa Haramain Anfalia mengatakan umrah paket rakyat ini ditujukan untuk imam masjid, para guru ngaji, muadzin, guru honorer, tukang ojol dan lainnya agar memiliki kesempatan ke tanah Suci.
Misalnya jemaah di sebuah masjid kampung secara berombongan pasokan atau urunan untuk memberi hadiah umrah kepada marbot atau imam pun sangat bisa. Atau seseorang ingin menghadiahi umrah kepada guru ngaji anak-anaknya, atau seorang dermawan “ngangkatke” guru honorer sepuh agar menikmati masa tuanya ke tanah Suci pun bisa dilayani, bahkan dicicil pun bisa.
Karenanya, kata Anfalia, umrah paket rakyat ini sebaiknya disambut dengan istimewa. Harganya lebih murah namun tetap dengan pelayanan terbaik.
Baca Juga: Kampung UFO Yogyakarta, Pesona Estetika Antariksa dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
Siapapun panjenengan bisa menjadi pelayan calon tamu tamu Allah SWT dengan cara apapun, selain memberi motivasi kepada saudara atau tetangga juga bisa mendanai dan memberikan kepada orang orang istimewa itu.
Menjadi pelayan tamu allah adalah perbuatan mulia yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Latifa Haramain siap menjadi jembatan siapa pun ke tanah suci.
Untuk informasi seperti apa ikut dalam umrah paket rakyat, dapat menghubungi Anfalia ;
+62 857-4166-6419 []