MES Jangan Hanya Bicara soal Halal, Haram, dan Riba; Terlalu Sempit

  • Whatsapp
herry zudianto
Herry Zudianto mantan Ketua MES DIY bersama anggota DPD RI Syauqi Soeratno, Prof Safri Sairin sosiolog dan budayawan dan Rusman Marah yang Seniman fotografi. Ekonomi Islam bukan sekedar bicara halal haram dan riba, kata Pak HZ. (Istimewa)

BacaJogja – Ekonomi Islam harus menjadi solusi ketika perekonomian di Indonesia sedang tidak baik baik saja. Pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya dan atau kurang dari lima persen pasti membuat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tidak membuat bahagia.

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada Sabtu 27 Juli 2024 di SM Tower Hotel Jalan KHA Dahlan Yogyakarta diharapkan bukan saja menjadi ajang pemilihan ketua semata.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Daftar Musisi Siap Gebrak Dirgahayu ke-193 Bantul Akhir Pekan ini di Trirenggo

Ekonomi Islam yang juga menjadi tanggung jawab organisasi MES untuk keberlanjutaannya harus memiliki pengaruh luas. Ekonomi islam bersifat rahmatan lil ‘alaminnn harus dapat dirasakan siapa pun.

“Jadi MES bukan hanya bicara soal riba, halal haram saja, terlalu sempit. Tetapi oraganisasi ini harus menuju bagaimana ekonomi yang diatur dengan baik dengan berkeadilan dan keberpihakan kepada masyarakat, pengusaha kecil dan UMKM,” kata H. Herry Zudianto, S.E, Akt, MM, mantan Wali Kota Yogyakarta yang legend dan mantan ketua MES DIY itu.

Baca Juga: Disertasi “Sapa Aruh Sri Sultan HB X” Antarkan Octo Lampito Raih Gelar Doktor

Dia sangat mendukung banget Jogja menjadi pendorong terwujudnya pusat industri halal di Indonesia dan dunia, tetapi bagaimana terwujudkan UMKM dan pengusaha di kota budaya ini kuat, memiliki kepedulian, dan berkeadilan.

Selain itu juga “mulyo bareng” dengan harapan ketika semua merasakan hasil yang bermanfaat pastinya akan mendukung konsep ekonomi Islam yang solutif, berkeadilan dan selalu berpihak kepada kebenaran.

Pak HZ, demikian dipanggil, juga berharap banget ada solusi jitu dari MES dengan semakin tumbuhnya kesadaran di pelaku ekonomi menengah atas, bagaimana agar orang orang kaya di Indonesia umumnya memiliki rasa peduli yang lebih hebat dalam rangka meraih kehidupan berkah bersama.

Baca Juga: Transformasi Toleransi: Disertasi Iwan Setiawan tentang Kesejahteraan Mahasiswa Non Muslim di Kampus Islam

Ketika rasa keadilan, kepedulian dan kebersamaan atau berjamaah sudah menjiwai setiap pelaku ekonomi pastilah itu praktek dari ekonomi IsIam yang menjadi dambaan kita semua. “Jadi sekali lagi, MES jangan berpikir sempit hanya berkutat seputar halal haram untuk produk makanan,” harapnya.

Soal siapa yang akan memimpin MES DIY, pasca dipimpin Drs Heroe Purwadi, Pak HZ mempersilakan kepada peserta Musywil untuk memilih sosok yang punya misi yang jelas dan besar. “Jogja tidak kehabisan kader dan pelaku ekonomi Islam atau ekonomi syariah,” tegasnya. []

Related posts