BacaJogja – Masa ketika masih sekolah memang menjadi momentum yang istimewa. Ada banyak kenangan yang tak terlupakan. Mulai dari kenangan bersama guru, teman, kenangan sedih, bahkan kenangan yang menyeramkan.
Salah satunya, cerita yang berasal dari alumni SMA di daerah Kalimantan. Ambar, 21 tahun, pernah merasakan suasana horor ketika mengikuti perkemahan Pramuka di sekolahnya.
Anak pramuka memang terkenal dengan kesolidannya. Ketika berlatih Pramuka pun, materi dan praktek yang dikerjakan bisa melatih softskill. Materi latihan baris berbaris, sandi-sandi, hingga tali-temali menjadi kegiatan yang asyik dilakukan. Kala itu SMA tempat Ambar bersekolah sedang melaksanakan kegiatan perkemahan.
Baca Juga: Malioboro Yogyakarta, Destinasi Ramah Semua Lapisan Masyarakat, Termasuk Disabilitas
Ambar memang mengikuti Pramuka ketika kelas 10 SMA. “Ikut Pramuka di sekolah karena diwajibkan,” kelakarnya, pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Kejadian berawal saat mereka mengadakan sesi renungan. Dengan membuat barisan berbentuk lingkaran sehingga tidak saling membelakangi. Di Tengah lingkaran itu, ada salah seorang seniornya yang memandu kegiatan itu. Bagi yang pernah mengikuti kegiatan Pramuka semasa sekolah pasti tidak asing dengan sesi ini.
Ambar menuturkan, renungan yang dimulai sekitar pukul 10 malam itu terasa berbeda. Hawa yang membuat perasaan tidak enak dan tidak tenang.
Baca Juga: Giliran PKB Bantul Laporkan Lukman Edy ke Polisi soal Dugaan Ujaran Kebencian
Siapa disangka, dari arah samping kanannya, tiba-tiba salah seorang siswa berlari menuju tengah lingkaran. Ia menghampiri senior yang tepat berada di tengah barisan. Namun langkahnya urung dilanjutkan karena ditahan oleh rekan lainnya. “Dia memberontak sambil mengucapkan kalimat yang tidak jelas,” ucap ambar ketika bercerita.
Ambar juga menambahkan ternyata ini yang menjadi perasaan khawatir sebelumnya. Usut punya usut, menurut teman dan gurunya siswa tersebut kesurupan oleh makhluk yang tertarik pada senior tadi. Itulah alasan ia keluar dari barisan untuk menghampiri sang Senior “Ia juga berteriak sambil memanggil senior itu,” ucap ambar.
Namun setelah beberapa menit kemudian, siswa tersebut tersadarkan. Malam itu dilanjutkan dengan istirahat.
Baca Juga: Menyelamatkan Warisan Budaya: Sawah dan Tradisi Wiwitan dalam Kepungan Modernitas Kota Jogja
Sudah menjadi rahasia umum jika bangunan seperti sekolah atau kantor biasa didiami oleh makhluk tak kasat mata. Walaupun malam itu terasa mencengangkan karena kejadian horor, pagi harinya aktivitas berjalan normal.
Itu menjadi salah satu momen tak terlupakan Ambar semasa kelas 10 SMA. Selepas itu ia memutuskan untuk tidak melanjutkan Pramuka pada kelas 11. “Karena yang diwajibkan pas kelas 10 saja jadi tahun selanjutnya nggak lanjut lagi,” ucap Ambar.
Selain itu ambar juga merasa dibayang-bayangi pada kejadian ketika berkemah itu, membuatnya tidak melanjutkan Pramuka.
Itu tadi adalah salah satu momen tak terlupakan Ambar dari sekian banyaknya cerita ketika mengikuti Pramuka di Sekolah. Kalo kamu ada momen kejadian apa yang tak terlupakan semasa ikut Pramuka? []
Artikel Kiriman Muhammad Surya Kukuh
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMY