Pemanfaatan Sampah Organik untuk Budidaya Lidah Buaya, Solusi Pertanian di Yogyakarta

  • Whatsapp

BacaJogja – Kelompok pengelolaan sampah organik Great and Green menyelenggarakan kegiatan Aloe Urban Farm, yaitu pelatihan budidaya lidah buaya secara efisien di lahan terbatas, bertempat di RTHP Warungboto, Yogyakarta, pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari anggota nasabah tukar sampah organik Great and Green, anggota kelompok tani Tegal Hijau Lestari, serta dihadiri oleh Penyuluh Kemantren Umbulharjo dan Direktur Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) DIY.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Pameran Jejamuan Art Project di Yogyakarta: Ketika Seni dan Jamu Berkolaborasi untuk Masa Depan Tradisi

Founder Great and Green, Siti Nurlaela, mengatakan, acara Aloe Urban Farm merupakan bagian dari pengembangan program pengelolaan sampah organik yang sudah berjalan, sekaligus untuk menginisiasi pembentukan kampung lidah buaya di Kelurahan Warungboto. Kegiatan untuk mendukung pertanian perkotaan dengan lahan terbatas.

“Sampah organik yang diolah setiap hari mencapai 100 hingga 200 kilogram dan mampu menghasilkan pupuk organik, magot, serta vermikompos. Kami ingin kegiatan ini menjadi produktif dan bernilai ekonomis bagi warga, salah satunya dengan budidaya lidah buaya menggunakan pupuk organik yang dihasilkan,” jelas Siti.

Baca Juga: SiBakul Jogja Antar Dinas Koperasi dan UKM DIY Raih Penghargaan di PLUT Award 2024

Siti Nurlaela yang juga Kaprodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Yogyakarta-Magelang ini mengatakan lidah buaya dipilih karena tanaman ini mudah ditanam dan tidak memerlukan lahan luas.

“Lidah buaya bisa ditanam di pot, bekas galon air mineral, atau polibag. Manfaatnya pun beragam, dari pembuatan nata de aloe, minuman dawet, hingga bahan baku kosmetik. Bahkan, tanaman ini berpotensi membantu mengatasi stunting,” tambahnya.

Baca Juga: Keajaiban Alam Tersembunyi: Penemuan Gua Jutaan Tahun di Lokasi Proyek JJLS Gunungkidul

Pelatihan ini baru merupakan langkah awal yang diharapkan bisa berkembang dan mendukung pertanian perkotaan dengan nilai ekonomis bagi warga.

“Di tahap awal, yang terpenting adalah warga tertarik pada budidaya lidah buaya dan mengetahui betapa mudahnya menanamnya. Kami optimistis kegiatan ini bisa meluas ke wilayah lain di Kota Yogyakarta,” kata Siti.[]

Related posts