Santri Krapyak Jadi Korban Penusukan di Prawirotaman Yogyakarta, Ini Sikap GP Ansor DIY

  • Whatsapp
GP Ansor
GP Ansor (Istimewa)

BacaJogja – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan pernyataan sikap tegas terkait insiden kekerasan yang menimpa dua santri Pondok Pesantren Al Fatimiyah Krapyak.

Kedua santri tersebut menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa penganiayaan di Prawirotaman, Yogyakarta. Para pelaku diduga dalam kondisi mabuk miras.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Belajar Sihir dan Santet: Haram dan Bertentangan dengan Ajaran Islam

Menurut kronologi yang disampaikan oleh pihak GP Ansor, insiden tersebut terjadi ketika kedua santri sedang menikmati makan sate ayam. Tiba-tiba, sekelompok orang melempari mereka dengan botol miras dan meneriakkan “ini dia pelakunya”, yang berujung pada pengeroyokan dan penusukan terhadap para santri.

Desakan Penegakan Hukum dalam 1×24 Jam

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DIY Abdul Muiz SS, MM, menyatakan, menyikapi kejadian tersebut, GP Ansor DIY dengan tegas meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dalam waktu 1×24 jam. “Kami mendesak pihak berwajib agar menangani kasus ini dengan cepat dan adil,” ujarnya dalam pernyataan sikap, Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca Juga: Dua Dunia, Satu Tujuan: Kisah Mahasiswa yang Tetap Nyantri di Yogyakarta

Ia menegaskan, jika tidak ada tindakan tegas dari pihak kepolisian, GP Ansor dan BANSER DIY akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut.

Seruan Jaga Kondusifitas dan Komando Satu Barisan

Selain desakan hukum, GP Ansor juga menginstruksikan kepada seluruh kader GP Ansor dan BANSER di wilayah DIY untuk tetap menjaga situasi kondusif di lingkungan masing-masing, serta tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang merugikan kepentingan bersama. “Kita harus tetap menjaga ketertiban dan menunggu instruksi satu komando dari pimpinan,” tambah Abdul Muiz.

Baca Juga: Kisah Buruh Cuci di Bantul, Menabung Uang Receh Sekian Tahun untuk Bisa Umrah ke Tanah Suci

Pernyataan sikap ini dikeluarkan demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Yogyakarta, serta memberikan pesan tegas bahwa tindakan kekerasan, apalagi yang menimpa kaum santri, tidak dapat ditoleransi.

Kepastian Hukum dan Keadilan

GP Ansor DIY berharap agar keadilan ditegakkan bagi para korban, dan pelaku kekerasan segera dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Mereka juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini, serta bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

“Insiden ini harus menjadi pelajaran agar tidak ada lagi kasus kekerasan serupa di masa depan,” pungkas Abdul Muiz. []

Related posts