Tragis, Pria di Kulon Progo Meninggal Gantung Diri di Dapur

  • Whatsapp
tkp gantung diri
Petugas medis di lokasi kejadian gantung diri di Kulon Progo. (Polres Kulon Progo)

BacaJogja – Kejadian tragis terjadi di wilayah Kulon Progo. Seorang pemuda berinisial LR (28), ditemukan meninggal dengan gantung diri di sebuah dapur di Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh Ketua RT setempat, Nur Muhammad Subhan, pada Rabu, 6 November 2024, sekitar pukul 15.42 WIB.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Kasihumas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartutti, S.Sos., M.M., pihak Polsek Pengasih segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan tersebut. “Anggota kami langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan situasi dan melakukan pemeriksaan awal. Setibanya di lokasi, ditemukan bahwa korban telah meninggal dunia dengan cara gantung diri,” ujarnya, dalam siaran pers, Kamis, 7 November 2024.

Read More

Umroh akhir tahun

Kronologi Kejadian

Korban, yang masih berusia 28 tahun, ditemukan oleh seorang saksi yang segera melaporkan peristiwa itu kepada Ketua RT setempat. Ketua RT lalu menyampaikan informasi tersebut kepada petugas Polsek Pengasih. Pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Kulon Progo, PMI Kulon Progo, dan petugas Puskesmas setempat untuk mengolah TKP secara menyeluruh.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Wates untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dokter menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah murni akibat gantung diri,” ungkap AKP Novi.

Baca Juga: Memahami Filosofi “Beautiful Heritage” dalam Pameran Seni Rupa di Grand Rohan Jogja

Dari keterangan saksi kedua yang mengenal korban, diketahui bahwa LR telah menunjukkan tanda-tanda depresi sejak Agustus 2024. “Korban pernah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pengasih 2 dan direkomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di RSUD karena kondisinya yang semakin memburuk,” jelasnya.

“Selain itu, pelapor juga menyebutkan bahwa korban sering terlihat menyendiri, berbicara sendiri, dan kerap memukul-mukul kepalanya,” imbuhnya.

Kepolisian menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi mental orang-orang di sekitar mereka. “Kami mengharapkan warga lebih peduli dan sigap apabila melihat ada orang terdekat yang mengalami tanda-tanda depresi. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan profesional,” tuturnya. []

Dari kejadian ini, pihak berwenang berharap agar kesadaran dan pemahaman akan pentingnya kesehatan mental semakin ditingkatkan, demi menghindari kejadian serupa terulang kembali di masyarakat.

Kejadian ini kembali menjadi pengingat pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung kesehatan mental setiap individu. Semoga kepergian LR menjadi pelajaran bagi semua untuk saling peduli dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Related posts