BacaJogja– Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menorehkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat pertama dalam daftar sembilan fakultas farmasi terbaik di Indonesia versi EduRank 2024. Prestasi ini mencerminkan komitmen Fakultas Farmasi UGM untuk mendukung kemandirian obat nasional, meningkatkan pelayanan kefarmasian, dan mengembangkan kompetensi global para lulusannya.
Menurut Prof. Dr. Satibi, M.Si., Apt., Dekan Fakultas Farmasi UGM, pencapaian ini tak lepas dari kontribusi besar civitas akademika, termasuk dosen, mahasiswa, tenaga pendidik, dan alumni. “Kami bersyukur Fakultas Farmasi UGM secara nasional menjadi peringkat pertama. Ini hasil kerja keras bersama dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya, Senin (13/1).
Baca Juga: Hasil Seleksi CPNS Kemenag 2024 Resmi Diumumkan: Begini Cara Cek dan Ajukan Sanggah
Publikasi dan Reputasi Global
Keunggulan Fakultas Farmasi UGM dalam perangkingan EduRank didukung oleh 46.372 publikasi akademis, 144.158 kutipan ilmiah, serta kontribusi 94 alumni dengan reputasi internasional. Sepanjang 2024, mayoritas publikasi Fakultas Farmasi UGM berbentuk original article (78,8%), diikuti review article (12,9%), dan conference paper (5,8%). Selain itu, delapan dosen berhasil menerbitkan buku dan book chapter di berbagai bidang farmasi, memperkuat kontribusi UGM dalam pengembangan ilmu di tingkat nasional dan internasional.
“Publikasi dan karya ilmiah ini memberikan referensi penting bagi mahasiswa dan peneliti sekaligus memperkokoh posisi kami sebagai institusi unggul di bidang farmasi,” kata Satibi.
Baca Juga: BAZNAS Yogyakarta Buka Pendaftaran Beasiswa Remaja Masjid: Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Fakultas Farmasi UGM terus berbenah untuk menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi. “Kami mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi untuk memperkuat daya saing global lulusan,” jelas Satibi. Selain itu, fakultas memberikan pelatihan keterampilan soft skill kepada mahasiswa dan meningkatkan kolaborasi nasional maupun internasional.
“Ke depan, kami akan memperkuat relasi internasional untuk memberikan lebih banyak peluang bagi mahasiswa,” tambahnya.
Mengabdi untuk Daerah 3T
Tak hanya unggul di bidang akademik, Fakultas Farmasi UGM juga aktif mendorong mahasiswanya untuk mengabdi di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T). “Kami berharap para apoteker lulusan UGM dapat berkontribusi di wilayah yang kekurangan tenaga farmasi, sehingga ilmu yang mereka miliki benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Satibi.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH Lewat HP
Selain Fakultas Farmasi UGM yang berada di peringkat pertama, Universitas Airlangga (UNAIR) dan Universitas Indonesia (UI) masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Disusul Universitas Padjadjaran, ITB, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Surabaya, dan Universitas Sumatera Utara dalam daftar sembilan besar.
Prestasi Fakultas Farmasi UGM ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan inovasi dan kolaborasi, UGM siap mempertahankan posisinya sebagai pionir pendidikan farmasi di Indonesia dan dunia. []