80 Guru Ngaji Pundong Terima Apresiasi Dompet Dhuafa, Pengabdian Sunyi yang Menjaga Moral Bangsa

  • Whatsapp
Penyerahan Apresiasi guru ngaji
Penyerahan apresiasi Guru Ngaji Pundong dari Dompet Dhuafa di Kalurarahan Panjangrejo, Pundong, Bantul, Ahad (30/11/2025). (Dok. Foto: Forum Silaturahmi Guru Ngaji Kapanewon Pundong)

BacaJogja  — Sebanyak 80 guru ngaji dari Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima apresiasi dalam acara Apresiasi dan Silaturahmi Guru Ngaji yang diselenggarakan Dompet Dhuafa pada Ahad (30/11/2025) di Ruang Pertemuan Kalurahan Panjangrejo. Acara ini menjadi momen khusus yang mempertemukan para pengajar Al-Qur’an dari berbagai pedukuhan dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Sejak pagi, para guru ngaji hadir dengan penuh antusias. Bagi mereka, kegiatan ini bukan hanya seremoni penghargaan, tetapi juga ruang untuk saling berbagi pengalaman dan memperkuat semangat pengabdian yang selama ini dijalankan tanpa pamrih. Selama bertahun-tahun, para pengajar Al-Qur’an ini menjadi sosok sentral pendidikan moral di tengah masyarakat, namun kerap bekerja dalam kesunyian tanpa sorotan publik.

Read More

Deputi Direktur-1 Program Sosial Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Juperta Panji Utama, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran guru ngaji sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa. Ia menyebut mereka sebagai penjaga moral masyarakat yang tidak hanya mengajarkan bacaan Al-Qur’an, tetapi juga akhlak mulia.

“Guru ngaji adalah benteng moral yang mengajarkan bukan hanya tajwid dan harakat, tetapi adab, akhlak, dan karakter Qur’ani,” tegasnya.

Baca Juga: Malioboro Full Pedestrian 1–2 Desember 2025: Rekayasa Lalu Lintas, Lokasi Parkir, dan Culture Vibes Jogja

Dukungan juga datang dari pemerintah kapanewon. Panewu Pundong, melalui Kepala Jawatan Sosial Suwardi, mengapresiasi perhatian Dompet Dhuafa terhadap tenaga pengajar keagamaan di desa. Menurutnya, tugas guru ngaji semakin berat di tengah perubahan sosial yang dinamis dan perhatian seperti ini menjadi dorongan moral yang nyata.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan tali asih kepada 80 guru ngaji. Manajer Program Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang Prasetyo, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan simbol penghormatan atas dedikasi para pengajar Al-Qur’an yang selama ini konsisten membina santri di tingkat desa. Ia berharap kegiatan serupa dapat melahirkan kepedulian lebih luas untuk keberlangsungan pendidikan Al-Qur’an di seluruh wilayah.

Acara juga dihadiri berbagai pemangku kepentingan setempat, termasuk Lurah Panjangrejo, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perwakilan KUA, serta Forum Silaturahmi Guru Ngaji Kapanewon Pundong. Kolaborasi lintas pihak ini menunjukkan keseriusan dalam mendukung kesejahteraan guru ngaji dan memperkuat pendidikan moral generasi muda.

Baca Juga: ACF TB Kota Yogyakarta Digencarkan: 1.161 Kasus Terdeteksi, Pemkot Target Jadi Pusat Penanganan TB Nasional

Sebelum ditutup, tausiyah dari Ustadz Zaki Amrullah (KUA Pundong) mengingatkan pentingnya memahami Al-Qur’an tidak hanya sebagai teks, tetapi sebagai nilai yang diwujudkan dalam akhlak kehidupan sehari-hari.

Perwakilan guru ngaji, Ustadz Sukiman, menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan untuk kolaborasi ke depan.

“Program ini benar-benar menyentuh kami para pengajar Al-Qur’an di pelosok Pundong. Ke depan, kami siap terus berkolaborasi dalam program-program kebaikan Dompet Dhuafa,” ungkapnya.

Apresiasi ini menjadi pengingat bahwa pendidikan keagamaan di desa-desa berdiri di atas dedikasi para guru ngaji yang mengabdikan diri untuk menjaga cahaya Al-Qur’an tetap menyinari generasi bangsa. (Markaban Anwar)

Related posts