BacaJogja — Masyarakat yang akan melintas atau beraktivitas di kawasan Malioboro pada 1–2 Desember 2025 perlu mencatat perubahan penting. Selama dua hari tersebut, Pemerintah Daerah bersama instansi terkait akan menggelar Uji Coba Full Pedestrian #2, menjadikan Malioboro sepenuhnya kawasan pejalan kaki mulai pukul 08.00–24.00 WIB.
Tak hanya itu, kegiatan besar bertajuk Malioboro Culture Vibes: “Feel Good Monday, Feel Jogja” juga akan berlangsung sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Event ini diproyeksikan menghadirkan suasana budaya yang meriah sekaligus memberi pengalaman baru bagi wisatawan dan warga Jogja.
Rekayasa Lalu Lintas Selama Kegiatan
Untuk mendukung kelancaran acara dan menjaga keamanan pengunjung, Satlantas Polresta Yogyakarta menerapkan rekayasa lalu lintas mulai pagi hingga malam. Beberapa titik yang terdampak antara lain:
- Pintu masuk Malioboro dari arah timur dialihkan ke Jalan Pasar Kembang (07.00–22.00 WIB).
- Sirip-sirip Malioboro yang mengarah ke jalan utama akan ditutup (08.00–22.00 WIB).
- Simpang 4 Gondomanan dari arah timur dialihkan ke Jalan Brigjen Katamso (situasional).
- Simpang 3 PKU Muhammadiyah dari arah barat dialihkan ke Jalan Bhayangkara (situasional).
- Simpang 3 Pangkuran dialihkan ke Simpang 3 Ibu Ruswo dan Jalan Kauman (situasional).
Pengendara roda dua maupun roda empat diimbau menggunakan jalur alternatif dan mematuhi arahan petugas di lapangan untuk menghindari kepadatan.
Lokasi Kantong Parkir yang Tetap Dibuka
Meski Malioboro menjadi kawasan bebas kendaraan, pengunjung tetap disiapkan kantong parkir resmi, yaitu:
- 🅿️ Ngabean
- 🅿️ Senopati
- 🅿️ TKP II Malioboro
- 🅿️ Beskalan
- 🅿️ Ketandan
- 🅿️ Menara Kopi Kotabaru
Pengunjung dapat memarkirkan kendaraan di titik-titik tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk menikmati suasana Malioboro yang lebih lapang dan nyaman.
Malioboro Culture Vibes: “Feel Good Monday, Feel Jogja”
Agenda budaya ini akan menghadirkan berbagai penampilan, aktivitas seni, hingga spot hiburan khas Jogja. Konsep pedestrian penuh memberi kesempatan bagi warga dan wisatawan untuk menikmati Malioboro tanpa lalu-lalang kendaraan, sekaligus memperkuat citra kawasan sebagai ruang publik ramah pejalan kaki.
Event ini diproyeksikan menjadi momentum positif untuk menghidupkan kembali atmosfer budaya, sekaligus mempertegas identitas Malioboro sebagai jantung kota yang humanis.
Petugas mengajak seluruh pengguna jalan untuk:
- Menghindari area Malioboro bila tidak berkepentingan mendesak.
- Menggunakan rute alternatif.
- Mengikuti arahan petugas demi kelancaran kegiatan.
Dengan kerja sama semua pihak, Malioboro diharapkan menjadi ruang publik yang semakin nyaman, aman, dan menyenangkan. []






