Pimpinan Pondok Pesantren Dorong Indonesia Berdaulat Pangan

  • Whatsapp
Pondok Pesantren
Pendistribusian 20 ton beras dan air minum wakaf sebanyak 300 karton ke 53 pondok pesantren yang berada di DIY. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Global Islamic Philantrohpy (GIP) menggelar silaturahim yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan pondok pesantren di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang digelar di komplek Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta ini dihadiri sekitar 50 pengasuh pondok pesantren di seluruh DIY.

Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Mojokerto K.H Mahfudz Syaubari, mengatakan, acara ini merupakan upaya merangkai kekuatan untuk membangun kemandirian dan kejayaan pesantren. Di sisi lain juga dalam rangka mensosialisasikan UU (Undang-Undang) Pesantren yang telah disahkan DPR agar semua pesantren bisa menyikapinya dengan baik dengan beberapa hal yang perlu dikuatkan.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga:

Menurut dia pentingnya membangun kemandirian pesantren untuk memandirikan dan mendaulatkan bangsa dan negara. Jangan sampai bangsa Indonesia menderita kelaparan, yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah bukan hanya sebatas ketahanan pangan. “Namun juga harus mencapai pada level kedaulatan pangan,” katanya di sela acara, Rabu, 7 April 2021.

“Global Wakaf dapat sebagai wadah dan sarana untuk meneguhkan kemandirian pesantren, serta bersama-sama untuk menjaga rasa persatuan demi keutuhan bangsa”

Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum PP Krapyak K.H Khoirul Fuad mengatakan, kemandirian pesantren tidak boleh hilang. “Global Wakaf dapat sebagai wadah dan sarana untuk meneguhkan kemandirian pesantren, serta bersama-sama untuk menjaga rasa persatuan demi keutuhan bangsa,” ungkapnya.

Melalui silaturahim bersama pengasuh ponpes se-DIY ini, KH Mahfudz Syaubari bersama Global Islamic Philantrophy (GIP) mengusung program untuk kedaulatan pangan dan penyelamatan petani gabah dari menurunnya harga gabah secara drastis karena adanya isu impor beras serta rendahnya harga gabah di tangan tengkulak.

Selama ini program yang telah ditunaikan bersama dengan GIP adalah aksi penyelamatan petani ketela dari anjloknya harga ketela dengan memborong 420 ton ketela dari para petani. Komoditas tersebut kemudian di distribusikan secara gratis untuk ratusan pesantren di Jatim, Jateng dan DIY.

“Selain itu Wakaf Sawah Produktif dan Wakaf Ternak Produktif juga sebagai salah satu program unggulan bersama Global Islamic Philantrophy,” tambah K.H Mahfudz Syaubari.

Baca Juga:

Gagasan Merangkai Kekuatan untuk Membangun Kemandirian dan Kejayaan Pesantren telah ditindaklanjuti dengan launching Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan (GSPR) yang berupa pendistribusian 20 ton beras dan air minum wakaf sebanyak 300 karton ke 53 pondok pesantren yang berada di DIY.

Zainul Muttaqin, Kepala Cabang ACT DIY berharap melalui Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan ini dapat menjadi spirit masyarakat Jogja untuk menyemarakkan ramadhan 1442H. “Sekaligus menjadi momentum berbagi untuk tujuan kemandirian pangan serta meluaskan manfaat khususnya untuk pesantren,” ungkapnya.[]

Related posts