Yogyakarta – Beredar viral di media sosial maupun media online sebanyak 66 pasien corona yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito meninggal dunia dalam sehari. Puluhan pasien tersebut meninggal karena dampak dari kelangkaan oksigen di rumah sakit milik pemerintah pusat di Yogyakarta ini.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Rukmono Siswishanto mengatakan terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal, jumlah tersebut merupakan akumulasi pada Sabtu 3 Juni 2021 pagi sampai Minggu 4 Juni 2021 pagi. “Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien,” katanya dalam siaran pers, Minggu, 4 Juli 2021.
Baca Juga:
Menurut dia, namun dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung. “Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung tersebut,” ungkapnya.
“Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien”
Dia mengakui, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mengalami kelangkaan oksigen. Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mengalami penurunan pada Sabtu, 3 Juli 2021 mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen yang diperkirakan pada pukul 18.00 WIB namun pada kenyataannya oksigen central habis pada sekitar pukul 20.00 WIB.
Dari kondisi tersebut, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY. Pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung di distribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.
Baca Juga:
Pada pukul 03.40 WIB Truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah berfungsi kembali. Di susul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung central oksigen.
“Datangnya pengisian ini pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksegen sentral kembali, kami berharap kedepan oksigen ini terus lancer dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan oksigen,” ungkapnya. []