Yogyakarta – Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan aksi langsung terjun ke lapangan melakukan vaksinasi sekaligus memberikan 10.000 bansos (bantuan sosial) berupa sembako termasuk vitamin serentak di sejumlah daerah di Indonesia. Pembagian dilakukan secara door to door.
Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si mengatakan, sesuai perintah bapak Presiden, BIN melaksanakan vaksinasi door to door dan pembagian bansos sebanyak 10.000 paket termasuk vitamin di 4 kota lainnya.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, vaksinasi door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari. Sehingga target herd immunity (kekebalan komunal) mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.
“Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19″
Menurut dia, aksi vaksinasi massal untuk kalangan dewasa dan pelajar (SMP-SMA) tersebut dilakukan serentak beberapa titik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Riau. “Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperi AS dan India. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19,” katanya di Jawa Barat dalam siaran pers, Minggu, 18 Juli 2021..
Budi Gunawan mengatakan, pendekatan door to door vaksin dan pembagian sembako yang dilakukan BIN dengan pendekatan langsung kepada masyarakat dan diharapkan merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19. Dengan metode vaksinasi jemput bola diharapkan mampu meningkatkan partisipasi warga dalam melaksanakan vaksinasi.
“Metode ini terbukti dapat menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses vaksin. Selain itu dapat pula menjangkau individu yang takut keluar rumah untuk menghindari tertular Covid-19,” ungkap Budi Gunawan.
Baca Juga:
Dia berharap bansos sembako ini dapat meringankan kesulitan akibat dampak ekonomi dari pandemi. Dampak pandemi ini memiliki efek dramatis pada kesejahteraan banyak keluarga dan masyarakat. “Bagi keluarga yang rentan, hilangnya penghasilan akan berakibat pada meningkatnya kemiskinan, anak-anak yang akan mendapat asupan gizi lebih sedikit, dan berkurangnya akses kesehatan untuk hal-hal di luar Covid-19,” kata dia.
Lebih lanjut Budi Gunawan mengingatkan, agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan. “Tidak kalah pentingnya tetap gotong royong saling bahu membahu menyisihkan rezekinya berbagi ke saudara-saudara kita agar pandemi ini segera berakhir,” tuturnya. []