Panglima TNI Ungkap Dua Strategi Menekan Kasus Covid-19 di Yogyakarta

  • Whatsapp
Panglima TNI - Sri Sultan HB X
Rakor Gubernur DIY, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB di Kepatihan Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, ada kesepakatan bersama untuk menekan angka kasus aktif harian dan menekan angka kematian akibat Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai strategi yang saat ini sudah dijalankan. Secara garis besar, ada dua strategi yakni strategi defensif dan ofensif.

Dia menjelaksan, strategi defensif mencakup upaya menjalani protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjalankan hidup bersih dan sehat, serta melakukan vaksinasi. “Untuk itu kita perlu melakukan penguatan di lapangan. Penggunaan masker menjadi faktor utama, khususnya di 55 RT di DIY yang masih merah. Ini menjadi perhatian kita,” katanya usai rakor dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta, Sabtu, 17 Juli 2021 sore.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga:

Dalam rakor yang digelar di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta ini, hadir pula Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin; dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito.

“Mudah-mudahan dengan strategi ini bisa menekan angka kasus aktif setiap hari dan menekan angka kematian” 

Hadi mengatakan, terrkait vaksinasi Covid-19, capaian nasional saat ini adalah 140.000 dosis per hari. Angka ini akan terus ditingkatkan. Dalam waktu dekat TNI/Polri yang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 500.000 dosis. “Hal ini dilakukan dalam rangka mengejar herd immunity, khususnya di wilayah-wilayah yang masuk zona merah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, untuk strategi ofensif dengan melaksanakan testing, tracing, dan treatment, yang akan terus dilaksanakan berbarengan dengan strategi defensif. Kemudian dilaksanakan pula isolasi mandiri yang akan terus diberikan paket obat gratis, baik untuk yang berstatus OTG maupun dengan gejala ringan. “Mudah-mudahan dengan strategi ini bisa menekan angka kasus aktif setiap hari dan menekan angka kematian,” jelas Panglima TNI.

Baca Juga:

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuturkan, pemerintah sudah mengeluarkan aturan terkait PPKM Darurat, yang sebelumnya berupa PPKM Mikro. Kebijakan ini diambil karena dalam perkembangannya terjadi lonjakan penambahan kasus Covid-19. “Sehingga mau tidak mau perlu langkah strategis untuk menurunkan laju pertumbuhan Covid-19 yaitu dengan PPKM Darurat,” katanya.

Menurut dia, PPKM Darurat sudah berjalan selama beberapa hari dan hampir memasuki masa akhir. Selama PPKM Darurat ini, angka kepatuhan memakai masker pun mulai tinggi. Ini menjadi kemajuan karena kunci menekan laju pertumbuhan Covid-19 adalah melaksanakan protokol kesehatan. []

Related posts