Karmini, Perempuan Hebat asal Bantul, Relawan Sopir Ambulans Jenazah Covid-19

  • Whatsapp
Karmini sopir ambulans covid-19
Karmini, sopir ambulans jenazah Covid-19 asal Bantul. (Foto: Humas Pemkab Bantul)

Bantul – Karmini merupakan relawan yang independen. Saat pandemi bergulir, dalam sehari, Karmini mengantarkan dua jenazah. Entah itu diambil dari rumah duka, maupun dari rumah sakit.

Sementara untuk antar jemput Test Swab, Karmini hanya melayani lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak. Semua itu ia lakukan dengan ikhlas, meskipun antar-jemput berada di luar kota.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Viral Mobil Dinas Panewu Banguntapan Bantul Disulap Jadi Ambulans

Lepas dari apa yang telah ia lakukan, Karmini berharap ada Satuan Tugas yang menangani pasien Covid-19. Sebab, dalam beberapa bulan ke belakang, hanya ada dua Satgas di dua desa. Apalagi kasus covid-19 akhir-akhir ini sedang menanjak.

Perempaun asal Balong Kidul, Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan Bantul ini setahun lebih menggeluti pekerjaan yang berada di garda terdepan ini. Alhamdulillah, perempuan ini tetap dalam keadaan fit dan tak pernah terpapar Covid-19.

karmini sopir ambulans
Karmini saat akan mengantar jenazah Covid-19. (Foto: Humas Pemkab Bantul)

Karmini yang hobi jogging ini, selain melakukan protokol kesehatan yang ketat, juga kerap meminum vitamin dan ramuan yang biasa ia konsumsi pada pagi hari.

“Saya biasa konsumsi minuman tradisional. Namanya Kamplong. Bahannya, terbuat dari kates (pepaya) muda. Diminum dengan teh terus diseduh pakai air mendidih. Minumnya dalam keadaan hangat. Jika tidak diganti dengan ketumbar,” ujar Karmini.

Perempuan 46 tahun ini mengaku sakit hati, jika masih ada orang yang masih belum percaya dengan adanya Covid-19. Baginya, lebih baik orang seperti itu diam, dari pada menulari hal-hal yang berbau hoaks.

Baca Juga: Kata Kapolres Kulon Progo soal Viral Pria asal Sentolo Donor Darah dan Ginjal

“Terus terang, saya sakit hati jika ada orang yang masih belum percaya terhadap Covid-19. Karena apa, orang itu belum pernah mengalami. Mungkin dia bilang kematian itu hanya Allah yang tahu. Memang benar, tapi Covid-19 itu benar-benar nyata. Jangan pernah menyepelekan penyakit ini, ” terang Karmini.

Intinya, ia prihatin dengan perjuangan tenaga kesehatan yang selama ini berjuang menyembuhkan pasien Covid-19, tapi di satu sisi masih ada yang menganggap virus korona itu tak ada.

“Kasihan dokter-dokter yang sudah berjuang sampai kehilangan nyawa. Saya sebagai relawan menentang ini. Sebab jika nyawa takkan kembali, jadi sayangi dirimu,” kata istri dari Kirgiyanta ini. (Source: Fanpage Pemkab Bantul/berbagai sumber)

Related posts