Yogyakarta – Tak salah Yogyakarta dijuluki Kota Kuliner. Di mana pun kaki berpijak pasti kita bisa menemukan berbagai macam kuliner yang tentunya mengguggah selera.
Bagi pemburu kuliner tentu senang sekali datang ke Yogyakarta karena di sana dari segala jenis makanan pasti ada. Selain itu, ragam kuliner yang ada harganya sangat terjangkau dan merakyat serta terdapat banyak diskon-diskon yang menarik.
Yogyakarta memiliki banyak kuliner yang sangat populer dan digemari para pemburu kuliner maupun wisatawan dari segala daerah bahkan kota yang pernah berkunjung ke Yogyakarta.
Baca Juga: Makan Sambil Belajar Kebudayaan Jawa di Balai Reren Milik Mantan Rektor UNY Wibawa Sutrisna
Salah satunya yang baru-baru ini sedang ramai yaitu Sambal Belut Pak Wardi yang berlokasi di Jalan Magersari, Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Pak Wardi ini walaupun hanya jualan belut tapi demi mencicipi kuliner ini banyak orang yang rela antre supaya bisa membelinya. Bahkan dalam dua jam jajanan Pak Wardi bisa habis sampai 50 kilogram belut setiap harinya.
Salah satu yang spesial dari sambal belut ini yaitu belutnya kecil-kecil. Hal yang bikin nagih juga dari sambal koreknya yang juara apalagi dalam penyajiannya dicampur dengan belut tersebut jadi rasanya tak terkalahkan.
Pecinta kuliner pasti bisa merasakan sensasi itu. Maknyos lagi apalagi makannya dengan nasi hangat. Selain itu juga sambal belut ini dilengkapi dengan lalapan seperti daun kemangi dan kol serta ada tambahan lauk tempe.
Baca Juga: Sate Kere Mbah Suwarni Pasar Beringharjo Yogyakarta yang Legendaris
Warung sambal Pak Wardi ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Namun,jika ingin berkunjung ke sini disarankan jangan datang terlalu sore karena di sana cepat sekali habis. Apalagi ditambah antreannya yang panjang. Sambal belutnya sendiri seporsi cuma Rp18.000 saja sudah plus nasi dan minum.
Warung Pak Wardi ini tempatnya juga mendukung karena berada di antara persawahan sehingga orang-orang yang makan akan disugguhkan dengan pemandangan persawahan yang sejuk. Apalagi di sana juga dilengkapi dengan lahan parkir yang sangat luas sehingga tidak kebingungan atau kesusahan untuk lokasi parkir. []
Artikel kiriman Sianggun Nadila, Mahasiswa Program Studi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta