Sesar Merbabu Merapi Telomoyo dan Catatan Sejarah Gempa Kuat dan Merusak di Jawa Tengah

  • Whatsapp
gempa salatiga
Gempa tektonik Salatiga Ambarawa. (Foto: Instagram Daryonobmkg)

Yogyakarta – Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan rentetan gempa tektonik yang mengguncang Salatiga, Banyubiru, Banyubiru dan Ambarawa sepanjang Sabtu, 23 Oktober 2021 diduga akibat sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. “Gunung yang memiliki ketinggian 1.894 m dpl ini merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus,” kata Daryono, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Gempa Guncang Barat Daya Gunungkidul Beruntun 21 Kali

Menurut dia, dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah mengalami beberapa kali gempa signifikan, yaitu:
a. Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.
b. Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 di mana gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.
c. Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865. Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.
d. Gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866, di mana gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
e. Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 di mana guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
f. Gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014 di mana gempa ini merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.

Baca Juga: Refleksi 15 Tahun di Tugu Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006

Daryono mengatakan, mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarwa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

Mitigasi itu antara lain membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut. []

Related posts