DPRD DIY Optimistis Tahun 2022 Ekonomi Yogyakarta Pulih

  • Whatsapp
Danang wahyu broto
Ketua Komisi B/Ketua Fraksii Gerindra DPRD DIY Danang Wahyu Broto. (Foto: BacaJogja)

Yogyakarta – DPRD DIY optimistis sektor ekonomi di Yogyakarta pada 2022 segera pulih setelah dua tahun diguncang pandemi Covid-19. Selain kasus corona di provinsi ini semakin landai, dukungan dana dari APBD DIY dan APBN menjadi pengungkit ekonomi menggeliat kembali.

Ketua Komisi B DPRD DIY Danang Wahyu Broto mengatakan, menjelang akhir 2021 kasus corona semakin terkendali menjadi pertanda baik recovery ekonomi segera terwujud. Di DIY ini recovery paling cepat.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: 90 Persen Aksi Klitih di Yogyakarta Bisa Dicegah, Ini Syaratnya

“Sepeti gempa bumi 2006, recovery ekonomi berlangsung cepat. Begitu juga pandemi sudah reda di Yogyakarta, di mana penanganan cepat. Kami apresiasi gubernur dan jajarannya yang kasus corona terus berkurang,” jelasnya, Jumat, 31 Desember 2021.

Ketua Fraksi Partai Gerindra ini mengatakan, dari segi anggaran untuk pemulihan ekonomi pada 2022 juga memadai. Anggaran pemulihan ekonomi yang dialokasikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra kerja Komisi B tidak kurang Rp55 miliar.

Baca Juga: APBD Daerah Istimewa Yogyakarta 2022 Disahkan Rp5,521 Triliun

“Jumlah itu baru sebatas anggaran yang sifatnya regular, belum lagi tambahan dari DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus) dan Dana Keistimewaan (Danais). Sehingga kami optimistis recovery ekonomi bisa semakin cepat,” kata Danang.

Ketua Fraksi Partai Gerindra ini mengatakan, alokasi anggaran perlu didukung situasi yang kondusif dan kemudahan perizinan serta akses perbankan. “Kami bersyukur BPOM memfasilitasi perizinan dengan cara jemput bola,” ungkapnya.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Menjadi Andalan Pulihkan Ekonomi di Yogyakarta

Di sisi lain, Gerindra terus mendorong pemerintah menggelontorkan dukungan jaring pengamanan ke masyarakat, seperti yang dilakukannya setelah PPKM. “Kami bilang ke Pak Sekda, duit APBD segera didistribusikan ke masyarakat saat pandemi namun faktanya memang serapannya belum maksimal, sekitar 90 persen,” jelasnya. []

Related posts