Yogyakarta – Relokasi ribuan PKL Malioboro tinggal menghitung hari. Dua lokasi baru, yakni Teras I (eks Gedung Bioskop Indra) dan II (Eks Kantor Dinas Pariwisata DIY) sudah diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rabu, 26 Januari 2022 sore.
Sri Sultan HB X memastikan tidak akan ada PKL di sepanjang Jalan Malioboro setelah semua PKL direlokasi ke dua lokasi tersebut. “Petugas akan selalu kami kerahkan secara maksimal untuk mengantisipasi kemungkinan akan adanya PKL baru di Jalan Malioboro,” ujarnya.
Baca Juga: Foto-foto Penampakan Calon Lokasi PKL Malioboro Yogyakarta yang Baru
Pernyataan ini menjawab kekhawatiran PKL Malioboro yang bersedia direlokasi. Para Paguyuban PKL Malioboro bersedia relokasi salah satunya syaratnya tidak boleh ada PKL baru yang berjualan di sepanjang Malioboro setelah relokasi.
Di sisi lain, Raja Keraton Yogyakarta ini juga memastikan, lapak atau depan toko yang ditinggalkan PKL Malioboro, tidak akan dimanfaatkan oleh pemilik toko. “Kami tidak mengizinkan toko menambah luas maju memakai lapak yang ditinggalkan PKL,” tegasnya.
Baca Juga: Mengutip Jokowi, PKL Malioboro Yogyakarta Minta Relokasi Ditunda Tiga Tahun
Lebih lanjut Sri Sultan mengungkapkan, proses relokasi PKL ke lokasi baru dimulai awal Februari 2022. Total ada 1.838 PKL yang direlokasi ke Teras I dan II.
Sultan mengatakan, relokasi dilakukan sebagai upaya dalam menumbuhkembangkan PKL Malioboro. “Seluruh fasilitas di dua tempat baru sudah siap. Saya tadi juga sudah meninjau tempatnya, bagus, dan tertata rapi,” katanya.
Ngarsa Dalem mengungkapkan, untuk meringankan beban ekonomi, seluruh PKL yang direlokasi akan dibebaskan biaya retribusi selama satu tahun anggaran. “Pemerintah tidak akan menarik pajak apapun kepada pedagang. Pemerintah juga akan membantu promosi agar dua tempat baru itu bisa semakin dikenal wisatawan,” kata dia.
Baca Juga: Sangkan Paraning Dumadi, Sejarah dan Asal Usul Malioboro Yogyakarta
Sementara itu, Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi mengatakan, relokasi PKL ini tidak mengubah Malioboro dari sebelumnya. Malioboro tetap menjadi pusat belanja oleh-oleh, pusat jajanan, dan pusat untuk membuat vlog atau foto-foto bagi wisatawan maupun masyarakat Yogyakarta.
“Justru semakin memudahkan wisatawan memilih belanja atau jajanan yang diinginkan. Bisa memilih di Teras Malioboro I, Teras Malioboro II, Pasar Beringharjo atau sepanjang pertokoan. Jadi semakin lengkap fasilitas untuk pengunjung,” ungkapnya. []