Jakarta – Angin kencang menerjang Kota Malang berakibat pada kerusakan bangunan maupun pohon tumbang pada Kamis, 3 Februari 2022. Satu orang meninggal dunia dan satu luka. Keduanya tertimpa tembok rumah warga yang ambruk. Selain itu, setidaknya 21 rumah mengalami kerusakan.
“Kedua warga yang tertimpa tembok rumah telah dievakuasi oleh petugas gabungan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam siaran pers pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Baca Juga: Update Data dan Kerusakan Dampak Angin Kencang Sporadis di Sleman
Dia mengatakan, BPBD Kota Malang melaporkan tidak ada warga yang mengungsi setelah angin kencang ini. Hujan lebat disertai angin kencnag melanda tujuh kelurahan yang tersebar di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Tujuh wilayah terdampak yaitu Kelurahan Polowijen, Purwantoro, Blimbing, Pandanwangi, Arjosari, Balearjosari dan Mojolangu.
Dampak lain teridentifikasi pada kerusakan 21 unit rumah maupun tumbangnya pohon yang menimpa rumah atau pun badan jalan. “Kerusakan di sektor lain tercatat fasilitas umum 3 unit, fasilitas pendidikan 1 unit dan kantor 1 unit,” ungkapnya.
Baca Juga: Angin Kencang Sporadis Terjang Empat Kapanewon di Sleman
Sementara itu, angin kencang juga menerjang satu desa di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pusat Pengendalian Operasi BNPB mendapatkan laporan dampak angin kencang terjadi di wilayah tersebut pada Jumat, 4 Februari 2022 tadi malam sekita pukul 22.00 WIB.
Hujan lebat disertai angin kencang ini dirasakan warga Desa Banggalmulya, Kecamatan Kalijati. Sejumlah rumah yang dihuni 40 KK di desa tersebut rusak akibat angin kencang. BPBD setempat masih mendata tingkat kerusakan rumah tersebut. “Tidak ada laporan korban jiwa, luka-luka maupun mereka yang mengungsi,” katanya.
Baca Juga: Update Dampak Banjir di Pekalongan Jawa Tengah: 747 Rumah Terendam, 8 Rusak
Peringatan dini cuaca pada hari ini, Sabtu, 5 Februari 2022 menyebutkan wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat masih berpeluang hujan dengan intensitas tinggi yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. Menyikapi potensi ini, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga, khususnya di puncak musim hujan di bulan Februari ini. []