PTM 8 Sekolah di Kulon Progo Ditutup Sementara, 17 Siswa Positif Covid-19

  • Whatsapp
ilustrasi covid-19
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Pixabay)

Kulon Progo – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) delapan sekolah di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta terpaksa dihentikan. Kebijakan ini dilakukan setelah 17 siswa di 8 sekolah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil surveilans. Delapan sekolah ini masing-masing tujuh SMA dan satu SMP.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, mulai awal Februari ini melakukan surveilans untuk mengevaluasi PTM di sekolah. Setidaknya sudah ada 338 siswa dari target 2.237 yang menjalani screening.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Isi Surat Edaran Pembelajaran Tatap Muka di Bantul, PTM Bisa 100 Persen

Menurut dia, dari jumlah itu hasilnya ditemukan 18 yang dinyatakan positif Covid-19. “Rinciannya 17 siswa dan satu tenaga pendidik dan kependidikan,” katanya, Kamis, 10 Februari 2022.

Baning mengungkapkan, sebagai tindaklanjut atas hasil ini, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kulon Progoa menghentikan PTM selama lima hingga tujuh hari. “Untuk siswa yang positif diminta melakukan isolasi mandiri,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Mulai Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen, Begini Teknisnya

Lebih lanjut dia mengungkapkan, kasus Covid-19 di Bumi Binangun dalam tiga hari belakangan mengalami lonjakan signifikan. Tercatat ada 126 pasien yang dinyatakan positif sepanjang 2022 dengan total 246 kasus. Rinciannya pada Selasa 7 Februari ada 17 kasus, Rabu bertambah 60 kasus dan Kamis ditemukan 49 kasus.

“Riwayat kasus ini didominasi dari kontak erat kasus positif sebanyak 52 persen. Selanjutnya dari orang bergejala 28,2 persen, pelaku perjalanan 7,5 persen dan sisanya dari hasil screening,” ujar Baning.

Baca Juga: Kuliah Perdana Tatap Muka ASMI Santa Maria Yogyakarta

Sementara itu, update klaster pernikahan di Karangsari Kapanewon Pengasih sampai saat ini totalnya 31 orang yang terkonfirmasi positif. “Untuk klaster di Karangsari sudah sampai di ring 4,” imbuhnya.

Menurut dia, melonjaknya kasus didominasi dari klaster keluarga. Setidaknya pada bulan Januari ada enam klaster dan Februari 20 klaster dengan kasus antara 1-5 di setiap keluarga. “Di Kulon Progo variannya masih Delta, beberapa sampel yang dikirim belum keluar,” katanya. []

Related posts