Bening Craft Jogja, Menyulap Limbah Kaca Menjadi Kerajinan Siap Ekspor

  • Whatsapp
bening craft jogja
Bening Craft mengolah limbah kaca dan barang bekas menjadi kerajinan. (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BacaJogja – Pagebluk corona melahirkan kreativitas. Begitulah cerita sepasang suami istri Suparjo dan Titi Pratistiyani, warga Minggiran, Kelurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Pasutri ini melihat peluang limbah menjadi rupiah. Keduanya memanfaatkan botol kaca bekas untuk diolah menjadi produk kerajinan. Disulap menjadi sebuha karya yang punya nilai seni dan nilai jual.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Kabupaten Bantul Menuju Jejaring Kota Kreatif Dunia

Usaha ini mulai dirintis di saat pandemi mulai menjalar dalam sendi kehidupan. Tepatnya pada 2020 lalu, mereka mulai merintis usaha dengan nama Bening Craft.

Pecahan kaca dari pemulung dikumpulkan lalu diolah menjadi ragam kerajinan. Aneka kerajinan yang dihasilkan antara lain vas bunga, tempt lilin, tempat pensil, aneka lampu hias, dan masih banyak lagi. “Kaca dari pemulung dibersihkan lalu dipotong, diwarna dan diolah menjadi aneka kerajinan,” kata Titi.

Baca Juga: Sosok Surati, si Tangan Terampil Pembuat Anyaman Mendog dan Debog di Kulon Progo

Dia mengatakan, tidak melulu karya yang dihasilkan dari potongan botol kaca. Namun juga dikombinasikan dengan barang bekas yang lain bisa menjadi lampu industrial. Barang bekas yang dipakai sudah tidak bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. “Kombinasi ini bisa dengan barang bekas lain seperti pompa air, sepeda, helm,” katanya.

Lantas siapa yang membeli barang kerajinan itu? Di Yogyakarta ada banyak cafe atau hotel. Mereka membutuhkan aksesoris untuk mempercantik ruangan dengan interior unik namun apik. Selain itu, perorangan juga membutuhkan hiasan atau souvenir untuk diberikan pada sanak kerabatnya.

Baca Juga: Tas Kulit Batik Abdarta, Karya Mahasiswa UNY Calon Ikonik Kerajinan Yogyakarta

“Konsumen untuk lampu industrial tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali yang rata-rata digunakan untuk hiasan hotel atau cafe bahkan ada buyer dari Australia,” urai Titi.

Sementara untuk konsumen lokal lebih banyak ke produk tempat lilin. Berapa harga per unit. Murah, mulai dari Rp10 ribu, namun untuk hingga ukuran besar dengan harga jutaan rupiah.

Saat ini Bening Craft dengan tiga karyawan terus berproduksi dan berinovasi dalam ragam desain agar tidak ketinggalan dengan peaing dan makin diminati oleh konsumen dan pecinta seni. []

Related posts