Suka Cita Sukamdi, Buruh Asal Sleman Kuliahkan Dua Anak Gratis di UNY

  • Whatsapp
kuliah gratis UNY
Sukamdi dan istrinya beserta kedua anaknya yang bisa kuliah gratis di UNY. (Foto: Dok. UNY)

BacaJogja – Sepasang suami istri, Sukamdi dan Wijirah, menempati rumah cat warna biru di Morangan, Kalurahan Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sukamdi kesehariannya sebagai buruh serabutan, penghasilan tidak menentu. Wijirah hanya seorang ibu rumah tangga.

Pasutri ini bukan orang tua biasa. Kedua putrinya berhasil kuliah di UNY dengan tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Anak pertama Sukamdi, Mutiara Pesona Bil Jannah yang menempuh pendidikan di prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2019. Anak kedua, Widya Happy Hakiki juga menempuh pendidikan di prodi yang sama angkatan 2021.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Puan Maharani Tegaskan KIP Bukti Kehadiran Negara Ciptakan SDM Unggul

Sukamdi mengaku awalnya terkejut saat anak sulungnya mengatakan keinginannya untuk kuliah. Ya, Sukamdi tidak mengira jika Tia, panggilan akrab Mutiara, ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Begitu juga Wajirah yang begitu kaget dengan keinginan anaknya itu.

Wajirah sempat gelisah memikirkan ketiadaan biayanya. Maklum, kehidupan keluarganya pas-pasan. “Saya sempat sakit memikirkan hal itu,” kata Wijirah, Rabu, 11 Rabu 2022.

Baca Juga: Keren, Anak Pedagang Sayur Keliling di Kulon Progo Lulus UNY dengan IPK 3,84

Sukamdi pada awalnya pesimis Tia dan Happy dapat diterima kuliah mengingat kondisi ekonomi keluarga. Keduanya merasa sangat bersyukur saat mengetahui ada beasiswa bidikmisi. Keberuntungan menaungi keluarga itu karena kedua putrinya diterima kuliah di UNY. Mutiara mendapatkan beasiswa bidikmisi dan Happy mendapatkan beasiswa KIP Kuliah sehingga keduanya kuliah dengan gratis.

Mutiara mengungkapkan mengetahui ada beasiswa bidikmisi adalah dari guru BK di sekolahnya. Alumni SMAN 1 Cangkringan ini diterima di UNY melalui jalur SNMPTN.

Strategi Tembus SNMPTN dan SBMPTN

Saat ditanya strategi agar diterima jalur SNMPTN, Tia menjawab melakukan mapping pada teman-teman sekolah tentang pilihan program studi pilihan mereka pada SNMPTN. “Pada saat itu belum ada persyaratan harus eligible untuk ikut SNMPTN,” kata Tia.

Akhirnya setelah melakukan mapping, gadis kelahiran 25 Oktober 2000 itu memantapkan diri memilih prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pilihannya. Mutiara saat ini aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian UNY dan DPM Fakultas Ilmu Sosial.

Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Catering di Bantul Lulusan Terbaik UNY

Sedangkan adiknya, Happy diterima di UNY melalui jalur SBMPTN karena tidak lolos eligible SNMPTN. Alumni SMAN 1 Ngemplak ini memilih jurusan yang sama dengan kakaknya karena menyukai program studi ini.

Agar lolos UTBK SBMPTN Happy menyusun strategi belajar, di antaranya belajar setelah subuh. “Saya juga mencari informasi animo prodi yang diincar agar tidak salah pilih,” katanya.

Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Tani asal Godean Sleman Lulusan Terbaik UNY

Gadis kelahiran 1 Januari 2003 itu tidak mengikuti bimbingan belajar karena ketiadaan biaya. Namun dia berusaha mengumpulkan soal-soal dan LKS sejak kelas 1 SMA, belajar giat serta mencari informasi soal UTBK dari internet yang sekiranya mirip dengan apa yang diujikan.

Berkat ketekunannya ini, Happy berhasil menjadi salah sat peserta yang lolos SBMPTN di tengah persaingan yang ketat. Happy meraih indeks prestasi kumulatif sebesar 3,61. Sedangkan Mutiara meraih indeks prestasi kumulatif 3,51 pada saat ini.

Baca Juga: Makan Sambil Belajar Kebudayaan Jawa di Balai Reren Milik Mantan Rektor UNY Wibawa Sutrisna

Dari cerita di atas, Sukamdi sudah memberi bukti orang miskin tidak haram kuliah. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi serta Kementerian Keuangan RI memberi dukungan dana melalui beasiswa KIP Kuliah. []

Related posts