BMKG: Suhu Dingin Bediding di Yogyakarta Sampai Agustus 2022

  • Whatsapp
ilustrasi suhu dingin
Ilustrasi suhu dingin. (Foto/istockphoto)

BacaJogja – Suhu udara di Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin dari biasanya. Orang Jawa bilang sebagai masa bediding.

BMKG Stasiun Klimatologi Sleman dalam siaran pers yang dipiblukasikan melalui akun resmi Twitter @StaklimJogja menyatakan, suhu udara lebih dingin dari biasanya disebabkan beberapa hal, yakni:

Read More

Umroh akhir tahun

1. Adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan memawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsoon Dingin Asutralia.

Baca Juga: Tiga Penyebab Suhu Udara Dingin di Yogyakarta

2. Tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, sehigga langsung terbuang dan hilang ke angkasa.

3. andungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembabab udara.

BMKG Yogyakarta mencatat suhu minimum harian 20-20 Juni 2022 berkisar 20,4 – 23, 6 derajat celcius.. Suhu harian terendah 20,4 derajat celcius kelembabam udara terukur 53 persen pada 29 Juni 2022.

Baca Juga: Peringatan Dini Hujan – Petir di Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo Hari Ini

Ambang batas suhu minimum pada Juni periode 2015 – 2021 sebear 18 derajat celcius. Suhu minimum tahun 2015 – 2021 rata-rata 22,2 derajat celcius, terendah 17 derajat celcius yang terjadi pada 15 Agustus 2019. Diperkirakan suhu udara dingin berlangsung hingga Agustus 2022.

Dalam kondisi ini, BMKG memberikan imbauan antara lain:
1. Menjaha imunitas tubuh dengan caraa mencukupi kebutuhan cairan tubuh
2. Pada maalam hari menggunakan pakaian atau selimut tebal
3. Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. []

Related posts