BacaJogja – Dua dari tiga pengguna aplikasi pembayaran pernah menemukan setidaknya satu bentuk ancaman siber. Terkait hal itu, BukuWarung melakukan inovasi demi menjaga keamanan ekosistem ekonomi digital UMKM. BukuWarung juga terus meningkatkan edukasi pengguna serta mengedepankan perlindungan konsumen dengan menggunakan teknologi KYC liveness detection.
Fakta di lapangan, penggunaan solusi digital di kehidupan sehari-hari semakin luas, mulai dari media sosial untuk berkomunikasi hingga pembayaran digital yang tersedia di berbagai platform. Solusi digital memberikan kemudahan bagi penggunanya karena menjadikan berbagai kegiatan lebih cepat dan praktis.
Baca Juga: Kisah Sukses Pelaku UMKM Perempuan Mengelola Keuangan Pakai BukuWarung
Tapi, kemudahan tersebut juga diikuti ancaman baru di dunia maya, termasuk ancaman terhadap pencurian data pribadi seperti One Time Password (OTP). Penipuan OTP paling banyak terjadi, modusnya melalui manipulasi pengguna dan website, sms, telepon dan email yang terlihat resmi.
Pemilik toko sembako Syauqia Berkah Makmur di Banten, Alfian mengatakan, dari pihak BukuWarung tidak ada yang pernah minta OTP dari saya. “Saya paham kalau ada yang meminta data pribadi seperti OTP dan password itu niatnya tidak baik. Kalau ada kendala, saya langsung tanyakan ke pihak CS BukuWarung,” katanya, Rabu, 3 Agustus 2022.
BukuWarung Tingkatkan Keamanan dengan Teknologi KYC
Pengguna BukuWarung bisa mengunjungi halaman web #JagaBersama untuk bisa mempelajari lebih lanjut terkait informasi keamanan digital yang merupakan tanggung jawab bersama. Untuk terus meningkatkan keamanan pengguna di platform BukuWarung, perusahaan menggaungkan kampanye #JagaBersama, yakni sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengedukasi pengguna terkait keamanan di dunia maya.
Baca Juga: Start-Up BukuWarung Dukung UMKM Yogyakarta Go Digital, Ini Keunggulannya
Vice President of Operations BukuWarung Romy Williams menjelaskan, seiring meningkatnya adopsi layanan keuangan digital, BukuWarung berkomitmen terus meningkatkan edukasi pengguna serta mengedepankan perlindungan konsumen. “Dengan menggunakan teknologi KYC liveness detection, diharapkan 7 juta pengguna BukuWarung dapat merasa aman dan terlindungi saat melakukan transaksi online,” katanya.
Teknologi KYC merupakan upaya nyata BukuWarung dalam menjaga keamanan adalah dengan memperbarui proses KYC (Know Your Customer) dengan teknologi biometrik liveness detection yakni teknik yang digunakan untuk mendeteksi sumber penyedia biometrik adalah individu asli, orang lain, atau tipuan seperti foto dan video. KYC atau yang biasa disebut Verifikasi.
Baca Juga: Semarak UMKM Semarang di Pasar Rakyat Grab dan OVO Bersama Mitra10
Akun adalah suatu kebijakan yang diterapkan oleh BukuWarung untuk mengetahui identitas dan mengawasi aktivitas transaksi pengguna demi mendukung keamanan ekosistem. Verifikasi Akun juga merupakan syarat bagi pengguna untuk menikmati fitur lengkap dari BukuWarung.
Romy Williams mengatakan, BukuWarung mempunyai visi dan misi untuk menjadi sebuah sistem operasi untuk bisnis mikro dan mempercepat kesuksesan finansial bagi pengusaha mikro di Indonesia. Berdiri sejak 2019, BukuWarung telah digunakan lebih dari 7 juta pelaku UMKM di Indonesia. “BukuWarung berkomitmen untuk selalu mendukung program pemerintah untuk membawa UMKM Indonesia naik kelas,” tegasnya.
Seperti diketahui, Laporan dari Kaspersky di tahun 2021 yang berjudul “Mapping a digitally secure path for the future of payments in APAC” menunjukkan 2 dari 3 pengguna aplikasi pembayaran digital sudah pernah menemukan setidaknya satu bentuk ancaman keamanan. Dengan maraknya upaya kejahatan, menjadi hal penting bagi penyedia layanan aplikasi dan juga pengguna untuk selalu waspada.
OTP Solusi Keamanan Favorit Pengguna Salah satu upaya menjaga keamanan di platform digital adalah dengan menggunakan OTP. Laporan dari Kaspersky juga menunjukkan bahwa OTP melalui SMS merupakan solusi keamanan yang paling diinginkan oleh konsumen di Asia Pasifik. Di Indonesia, sebanyak 67 persen dari pengguna aplikasi menyebutkan OTP merupakan aspek keamanan yang mereka prioritaskan.
Baca Juga: Menengok UMKM Distro Bixbox Yogyakarta di Tengah Pandemi
Terdapat dua jenis modus penipuan yang sering digunakan pelaku kriminal untuk mendapatkan OTP pengguna aplikasi. Pertama adalah social engineering, penipu yang memanipulasi pengguna untuk mendapatkan data pribadi, termasuk OTP, yang kemudian dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan seperti mentransfer uang ke rekening pelaku.
Selain itu ada juga phishing yakni penipuan berupa SMS, telepon, e-mail atau website yang terlihat resmi yang meminta pengguna untuk mengisi data pribadi seperti username, password dan OTP. Untuk itu, pengguna juga wajib untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi.
Tentang BukuWarung
Berdiri sejak 2019, BukuWarung telah digunakan lebih dari 7 juta pelaku UMKM di Indonesia. Diawali dengan sebuah aplikasi pembukuan, sekarang BukuWarung, bekerja sama dengan pihak ketiga, telah menjadi platform bagi UMKM dengan adanya solusi pembayaran, pembiayaan dan commerce, hanya dengan 1 aplikasi (all-in-one UMKM app); meliputi solusi Tagih & Bayar untuk pembayaran dari pelanggan ke merchant, Agen Produk Digital (Pulsa, Token, BPJS, dll), Solusi Modal Usaha, Talangin Dulu untuk Supplier – Merchant, Akses ke komunitas UMKM dan QRIS yang Mudah, Cepat & Praktis).
BukuWarung didukung oleh venture capitalist (VC) global ternama: Valar Ventures, Goodwater Capital, Y-Combinator, AC Ventures, Quona Capital, East Ventures, Golden Gate Ventures, Rocketship.vc, Tanglin Venture Partners, dan angel inventor strategis lainnya. []