BacaJogja – Amiira Mazaya yang kerap disapa Amzay, mahasiswi semester 5 Jurusan Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Perempuan kelahiran Jakarta ini memaksimalkan waktu kuliah dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari mengikuti magang, kepanitiaan, organisasi, hingga ajang duta kampus yaitu Putra Putri Padjadjaran. Kok bisa ya?
Sejak SMA, Amzay yang memiliki ketertarikan pada bidang komunikasi, pemasaran, dan periklanan yang membuat ia menjatuhkan pilihannya pada Jurusan Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Lingkungan yang mendukung dari mulai teman yang mengasyikkan dan dosen gaulnya membuat Amzay merasa di jurusan yang tepat.
“Dosen-dosen pengampu mata kuliah juga dekat dengan mahasiswanya dan tidak memberikan penugasan yang memberatkan,” kata Amzay.
Baca Juga: Usia 15 Tahun, Raja asal Riau Mahasiswa Termuda di UGM Yogyakarta
Pada tahun pertama perkuliahan, Amzay dipercaya sebagai Ketua Angkatan Manajemen Komunikasi 2020. Selain itu, Amzay aktif mengikuti kepanitiaan dan organisasi dari mulai tingkat jurusan hingga universitas. “Aku juga menyempatkan diri untuk magang di salah satu platform yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, yakni Wempy,” ujar Amzay.
Ia menjadikan semester 1 dan 2 perkuliahan menjadi ajang untuk memperluas relasi, menambah pengalaman, serta mencari minat bakatnya. Amzay juga menemukan perhatian lebih untuk menyuarakan isu kekerasan seksual.
Baca Juga: Cerita Novi, Anak Buruh Tani di Bantul yang Kini Menjadi PNS Guru
Kemudian ia mendirikan HopeHelps Unpad bersama teman-temannya sebagai percabangan dari HopeHelps Net dan dipercaya sebagai Vice Local Director (Wakil Direktur Lokal). HopeHelps Net sendiri merupakan perkumpulan yang menyediakan layanan cepat tanggap terkait pengaduan dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Untuk mengisi waktu pada masa liburan semester 4, Amzay mulai mengikuti ajang duta kampus yang bernama Putra Putri Padjadjaran. “Awalnya aku sudah tertarik pada Putra Putri Padjadjaran sejak tahun 2021, tetapi saat itu masih merasa belum memiliki bekal yang cukup,” ungkap Amzay.
Baca Juga: Empat Mahasiswa Arsitektur UII Yogyakarta Lolos Belajar di Eropa dan Amerika
Hingga setahun kemudian, Amzay masih merasa belum siap, tetapi ia mendapatkan dukungan dari orang terdekat yang membuatnya keluar dari zona nyaman. Amzay menjalani proses tersebut dengan konsep “learning by doing”.
Diawali dengan langkah awal yaitu mengikuti Ajang Putra Putri Fikom dan berhasil menyandang gelar Putri Fikom 2022, Amzay melangkah maju menjadi salah satu delegasi dalam Putra Putri Padjadjaran. Setelah menjalani kompetisi dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan, Amzay diamanahkan sebagai Putri Intelegensia 2022.
“Aku memaknai gelar tersebut sebagai suatu penghargaan karena telah andil dalam memberikan manfaat kepada warga Unpad, yakni dengan menyuarakan isu kekerasan seksual di kampus. Untuk setahun kedepan, gelar ini sebenarnya tidak membebankanku dengan tanggung jawab tertentu, namun aku pribadi menjadikannya sebagai sebuah semangat untuk senantiasa menginspirasi warga Unpad melalui edukasi serta prestasi,” jelas Amzay.
Baca Juga: Profil Mahasiswi Cantik UNY Juara 2 Duta Arsip Yogyakarta
Amzay yang telah menetapkan strategi sejak semester awal dan menjalani berbagai kegiatan tersebut membuahkan hasil yaitu sebagai salah satu penerima beasiswa CIMB Niaga. “Aku berdiskusi bersama orang-orang dengan latar belakang yang bervariasi. Mulai dari pemimpin, public speaker, aktivis, entertainer, ataupun teman-teman yang pada saat itu tidak mengetahui minat dan bakatnya sepertiku,” jelas Amzay.
Selain menyusun strategi, ia juga menerapkan manajemen energi dan manajemen waktu dalam perjalanan kuliahnya. “Aku pribadi merasa bahwa energiku tidak sebesar itu sehingga kini aku memilah-milih kegiatan yang hendak aku ikuti. Aku tetapkan prioritas dari yang tertinggi ke yang terendah, dengan begitu aku dapat menyalurkan energi ku untuk hal-hal yang benar-benar bermanfaat bagiku,” ujar Amzay.
Baca Juga: Anak Buruh Asal Kebumen Ini Juara Pertama Mahasiswa Berprestasi UNY
Kemudian Amzay mengatur waktunya dengan menggunakan aplikasi Trello dan Planyway agar bisa membuat jadwal yang jelas dan terukur. “Aku percaya kita harus memiliki nilai-nilai dan standar diri yang bisa menjadi kompas bagi segala kegiatan yang kita lakukan. Fokus pada diri sendiri, percaya bahwa seberapa tingginya pencapaian orang lain tidak akan lebih berharga dari meningkatnya kemampuan diri yang kita miliki,” ungkap Amzay. []
Artikel dikirim oleh Athaya Kamila Dewati, Mahasiswi Hubungan Masyarakat UPN “Veteran” Yogyakarta.