Cerita Novi, Anak Buruh Tani di Bantul yang Kini Menjadi PNS Guru

  • Whatsapp
Novi saat wisuda
Novi berfoto bersama kedua orang tuanya saat wisuda di UNY. (Foto: Dok. UNY)

BacaJogja – Novi Dwi Astuti tampak sumringah saat berangkat mengajar di SDN Tegalsari Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di tempat kerjanya ini, Novi sebagai guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ternyata di balik kisah suksesnya, Novi hampir mengalami kegagalan. Warga Gedongan Srigading Sanden ini pernah hampir gagal melanjutkan studi di SMA karena ketiadaan biaya. Beruntung ada tetangga bersedia membiayainya bersekolah.

Read More

Novi Dwi Astuti akhirnya bisa melanjutkan sekolah di SMAN 2 Bantul. Selama sekolah, Novi tidak pernah minta uang jajan. Setamat SMA pernah menjadi karyawati sebuah toko di Bantul.

Baca Juga: Profil Mahasiswi Cantik UNY Juara 2 Duta Arsip Yogyakarta

Usaha yang keras dan pantang menyerah membuatnya bisa diterima di program studi PGSD Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan menggunakan beasiswa Bidikmisi. Novi pun bebas biaya kuliah dan mendapatkan uang saku bulanan.

Putri kedua pasangan Gitono dan Sartiyah yang berprofesi sebagai buruh bangunan dan buruh tani tersebut berhasil menamatkan studi di UNY dengan Indeks prestasi kumulatif 3,88 dengan masa study 3,5 tahun.

SMA Dibiayai Tetangga

Gitono mengatakan bahwa sejak kecil Novi tidak pernah meminta uang saku pada orang tuanya. “Saya mendukungnya untuk melanjutkan pendidikan, namun saya tidak punya biaya. Alhamdulillah dia mendapat beasiswa bidikmisi di UNY,” kata Gitono.

Sartiyah mengisahkan bahwa saat duduk di SMA Novi lolos menjadi finalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten Bantul, dan memperoleh hadiah uang tunai Rp2,5 juta. “Uang itu dia berikan pada suami saya yang sedang memperbaiki rumah kami, untuk membeli semen,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: Anak Buruh Asal Kebumen Ini Juara Pertama Mahasiswa Berprestasi UNY

Sartiyah menceritakan, setamat SMP hampir saja Novi tidak dapat melanjutkan studi di SMA karena ketiadaan biaya. Untung ada tetangga yang kebetulan juga guru di salah satu SMA di Bantul mau membiayainya bersekolah. Akhirnya Novi diterima di SMAN 2 Bantul.

Novi yang kelahiran Bantul 29 November 1996 ini tergolong cerdas. Lagi-lagi karena prestasinya, dia bisa masuk ke Kelas Cerdas Istimewa di sekolahnya, sehingga terbebas dari kewajiban membayar SPP.

Baca Juga: Suka Cita Sukamdi, Buruh Asal Sleman Kuliahkan Dua Anak Gratis di UNY

Novi mengaku menjadi guru juga tidak mudah. Pada Januari 2019 menjalani sidang skripsi, tetapi karena satu dan lain hal, tidak bisa mengikuti yudisium di bulan Februari. “Akhirnya saya mencoba melamar menjadi guru wiyata bakti di 15 sekolah di kecamatan saya,” kata Novi, Senin, 1 Agustus 2022.

Guru Pendamping SDN Tegalsari

Novi diterima menjadi guru pendamping khusus di salah satu SD inklusi di Bantul. Selang dua minggu menjadi guru pendamping, ada salah satu SD Negeri di Sanden yang memanggilnya, yaitu SD Tegalsari tempatnya bekerja sekarang.

Novi mendapat tugas untuk menjaga perpustakaan sambil menunggu ada guru yang pensiun di September. Setelah wisuda, warga Gedongan Srigading Sanden Bantul tersebut mulai menata masa depannya. Timbullah keinginan menjadi guru sekolah dasar seperti ilmu yang didapatkan di UNY.

novi pns guru bantul
Novi, mantan pelayan toko yang kini menjadi PNS Guru. (Foto: Istimewa)

Keberuntungan masih menaungi Novi, pada November 2019 pendaftaran CPNS dibuka. Dengan meminta restu orang tua Novi mendaftar sebagai guru SD. Kembali kebimbangannya muncul dalam menentukan pilihan sebagai guru di SD mana. “Sampai pada akhirnya, pilihan saya jatuhkan pada sekolah tempat saya mengabdi yaitu SDN Tegalsari. Kemantapan itu muncul begitu kuat di hati saya,” katanya.

Beberapa seleksi perlu dilalui dalam proses ini yaitu seleksi administrasi, tes SKD dan tes SKB. Novi berhasil lolos tes administrasi dan melangkah pada tes SKB.

Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Catering di Bantul Lulusan Terbaik UNY

Gitono dan Sartiyah mengantarkan sampai depan rumah dengan beruraian air mata melihat anaknya akan berkompetisi dengan 11 pendaftar lainnya. “Doa dan restu mereka menjadi energi tersendiri dalam hidup saya. Saya mendapat skor 377 dan alhamdulillah mendapat peringkat pertama,” kata Novi.

Ikut Tes dari Tabungan Rp17 Juta

Tinggal selangkah menuju tes SKB. Di sela waktu menunggu tes SKB, ada pembukaan PPG Prajabatan Mandiri dengan biaya Rp17 juta untuk dua semester. Dengan berbekal tabungan beasiswa Bidikmisi dan uang tabungan hasil memberi les pada siswa sekolah, Novi mendaftar PPG mandiri dan berhasil lolos.

Perkuliahan dilaksanakan secara online sehingga Novi harus bisa membagi waktu untuk kuliah, belajar SKB, memberikan les, dan juga mengajar di sekolah. Tes SKB dilaksanakan September 2020 dan kembali Novi meraih sukses dengan lolos CPNS Guru SD.

Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Tani asal Godean Sleman Lulusan Terbaik UNY

Penerimaan SK CPNS pada bulan Desember 2020 bersamaan dengan saat melaksakan PPL bagi siswa PPG. UNY memberikan kemudahan para mahasiswa PPG untuk PPL di sekolah penempatan CPNS, sementara dari BKPP Bantul juga memberi izin untuk PPL tersebut.

Akhirnya Novi menjalani hari sebagai CPNS sekaligus mahasiswa PPG di SDN Tegalsari. Tahun 2021 Novi melaksanakan tes UKIN dan UP PPG sebagai syarat kelulusan, dan lolos. Sebagai CPNS, Novi juga harus menjalani latsar juga di tahun 2021.

Hingga puncaknya pada akhir 2021, sertifikasi pendidik Novi turun dan Maret 2022 SK Pengangkatan PNS-nya juga turun. Perjuangan panjang gadis putri buruh bangunan tersebut memasuki era baru. Walaupun begitu Novi masih menyimpan harapan dapat studi lanjut S2 PGSD dengan beasiswa negara. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *