LPEI Beri Pendampingan 3.500 Pelaku UMKM, Berhasil Ciptakan 224 Eksportir Baru

  • Whatsapp
pelaku umkm ekspor
Salah satu pelaku UMKM yang sukses menembus pasar ekspor. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keungan RI, terus mendorong UMKM di Indonesia mendunia. Selama ini Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kaya komoditas dengan potensi besar untuk menembus pasar ekspor.

Namun, masih sedikit pelaku UMKM yang sukses mengantarkan produknya berkompetisi di kancah global. Atas dasar itu, LPEI terus mendorong UMKM di Indonesia bisa mendunia. Hingga Desember 2022, LPEI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM dan berhasil melahirkan 224 eksportir baru.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Jogja Halal Fest 2022 di JEC, Momentum Angkat Potensi Produk Indonesia

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, Indonesia Eximbank hadir untuk mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu diantaranya melalui program Jasa Konsultasi.

Menurut dia, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Sehingga perlu dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya. “Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu,” ujar Chesna dalam acara “Bronis UMKM” belum lama ini.

Baca Juga: Nilai Ekspor Industri Kreatif Bantul Rp2,3 Triliun, Tertinggi di Yogyakarta

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.

Baca Juga: Kabupaten Bantul Menuju Jejaring Kota Kreatif Dunia

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. “Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Kiat Pelaku UMKM Bisa Tembus Ekspor

Lebih lanut Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor. Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir.

“Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer meminati produk tersebut,” kata Chesna.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran mimpi dalam menggerakkan semangat pelaku UMKM, khususnya generasi muda, untuk menjadi eksportir yang mendunia. “Yang paling harus dipunyai itu adalah mimpi. Mimpi bahwa adik-adik itu akan mendominasi dunia karena dibalik mimpi itu ada cerita mengenai kerja keras,” tutup Chesna.

Baca Juga: Jogja International Creative Arts Festival, Bantul Jadi Etalase Kriya Dunia

Hingga Desember 2022, LPEI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM dan berhasil melahirkan 224 eksportir baru yang telah sukses ekspor negara Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat bahkan hingga ke negara-negara di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Adapun sampai dengan Desember 2022, LPEI telah mencetak 178 Desa Devisa yang terdiri dari berbagai klaster, antara lain, kopi, udang, lada, hingga furniture dan home decor. []

Related posts