Cerita Kaki Jemaah Haji Mengelupas hingga Operasi Darurat Hernia

  • Whatsapp
webinar haji
Webinar jemaah haji (Istimewa)

BacaJogja – Jemaah haji adalah para tamu Allah SWT, sehingga sangat berharap seluruh prosesi berjalan benar dan khusuk agar menjadi haji yang mabrur. Salah satu unsur penting, yakni kondisi yang prima dari kesahatannya.

Dr. dr. Sagiran, Sp.B(K) KL, M.Kes, FICS mengatakan, sering di antara kita ada yang lalai, maka penting sekali mengadakan public awareness (kesadaran bersama soal). Kami para petugas kesehatan yang ditugaskan untuk melayani para haji sudah melakukan persiapan yang insyallah lengkap, namun peran para stakeholder yang lain seperti travel penyelenggara jemaah haji dan umrah, penyelenggara skrining mulai tingkat 1 puskesamas dan rumah sakit kabupaten. Tidak lupa keluarga bahkan jemaah itu sendiri yakni menyadari pemahaman kesehatan ini.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: FTA dan Elemen Lain Merajut Kembali Semangat Juang Pasca Pilpres dari Yogyakarta

Ada banyak penyakit yang sebenarnya peran diri dan keluaga ssangat penting, ini prinsip yang harus ditegakkan, yakni pencegahan. ini dilakukan oleh pasien atau jemaah muaupun keluaragnya. Contoh sederhana perlengkapan diri misalnya pakaian pada musim dingin ya pakaian hangat, saat musim panas bahkan sampai menggunakan jaket hatstroke. Begitu pula sebaliknya.

Kemudian menyadari perbedaan iklim di Indonesia dan Tanah Suci karena di sana sering terjadi tingkat kelembabapan udara yang tinggi maka terjadi penguapan tubuh yang tanpa disadari, karena tanpa rasa haus. Sehigga pencegahannya harus minum cukup bahkan lebih, tandanya air seni yang banyak dan jernih. “Meski tidak haus harus minum,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran, Syarat, dan Ketentuan Beasiswa 1.000 Santri Seluruh Indonesia

Begitu juga jemaah yang sejak dari rumah sudah memiliki penyakit tertentu dnegan obat-obtan yang rutin, itu semua tidak boleh lalai. Bahkan ada punya penyakit hernia atau tedun. Alangkah baiknya beberapa bulan sebelum berangkat sudah operasi dan kondisi sudah normmal.

“Tapi saya menjumpai tahun 2022, jemaah laku-laki kebetulan hernia kambuh dan ususnya terkunci sehingga harus operasi darurat di klinik haji di Arab Saudi. Alangkah baiknya pakai sabuk yang betul-betul kuat jika belum sempat operasi,” jelasnya.

Orang yang sakit gula, betul-betul harus menjaga dengan baik. Suntik insulin harus rutin, begitu pula pengimbangan diet harus ketat. “Pada tahun 2022, saya harus melakukan operasi amputasi jari-jari kaki karena kadar gula melonjak dan jari kaki membusuk,” ungkapnya.

Baca Juga: Line Up Artis dan Harga Tiket Prambanan Jazz 2024

Ada juga jemaah yang kehilangan sandal, lalu jalan kaki dari Masjidil Haram ke Pemodokan jarakya sekitar 7 km. Sampai di pemondokan, telapak kaki melepuh dan mengelupas karena kepanasan. “Tapi orang ini tidak merasakan panas karena punya penyakit gula, sensitivitas nyerinya kurang,” ungkapnya.

Atas dasar ini, selama ibadah haji, jemaah menghadapi kondisi fisik yang berat, lingkungan yang padat, dan faktor-faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi kegawatdaruratan Bedah.

Saksikan webinar Bersama PERDOKHI.
đź“… Hari/Tanggal: Sabtu, 13 Juli 2024
⏰ Jam: 11.00 – 12.00 WIB
âś… Pembicara: Dr. dr. Sagiran, Sp.B(K) KL, M.Kes, FICS
âś… Link peserta: https://docquity.app.link/juAu97534Kb
Hanya di Docquity!

Jadi penyadaran dari diri, keluarga dan penyelenggaran sangat penting, teruslah mengikuti update pengetahuan ini. []

Related posts