Radio dan Televisi, Tonggak Media Penyiaran yang Terus Bertahan di Era Digital

  • Whatsapp
event boradfest
Podcast seputar media penyiaran radio dan televisi yang tetap bertahan hingga saat ini. (Foto: Youtube Broadcasting Festival)

BacaJogja – Di era internet yang sangat berkembang saat ini, sudah banyak teknologi yang serba digital, hal tersebut membuat penyebarluasan dan pengambilan informasi semakin cepat, mudah, dan efisien.

Salah satu contoh yang hampir semua orang miliki adalah handphone, lewat handphone orang dapat mengakses berbagai macam informasi dalam platform media siaran hanya dengan satu genggaman tangan, seperti televisi dan radio dengan siaran-siaran di dalamnya, media sosial dengan Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok, kemudian Vlog (Video Blog) dengan YouTube.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Talkshow Kemkominfo “Hobi Jadi Cuan Lewat Internet” Hadir Lagi di Bantul, Gratis!

Namun media penyiaran yang telah ada sebelumnya seperti radio dan televisi, saat ini masih berdiri tokoh dan tetap mempunyai penikmatnya sendiri.

Hal ini juga di bahas dalam podcast berjudul “Media Televisi dan Radio tidak akan Pernah Mati” di akun youtube Broadcasting Festival, di mana Taufik Ridwan yang merupakan CEO Dini Media Pro bertindak moderator dan Dr. Fajar Junaedi selaku kepala program study Ilmu komunikasi di UMY yang bertindak sebagai pembicara.

Baca Juga: 88,99 Persen Anak Indonesia Akses Internet untuk Medsos, Ini Bahayanya

“Di era internet saat ini mungkin dari kita, di alam bawah sadarnya akan memprediksi adanya kematian-kematian Lembaga, namun apakah benar-benar akan terjadi? Tidak ada yang tahu,” kata Dr. Fajar Junaedi dikutip dari YouTube Broadcasting Festival, Rabu, 14 Agustus 2024.

Terdapat pertanyaan yang dilontarkan oleh Taufik Ridwan terkait, bagaimana cara agar orang-orang tertarik menonton televisi dan mendengarkan radio seperti dulu lagi? “Tidak ada yang tidak mungkin, semua serba mungkin,” ujar Dr. Fajar Junaedi.

Baca Juga: Apakah Berita yang di-“404 Not Found” Berarti Di-Breidel Digital?

Fajar Junaedi juga berpendapat bahwa seharusnya fokus kita adalah memberikan perhatian, pada semua bentuk lembaga penyiaran seperti : Lembaga penyiaran swasta, Lembaga penyiaran publik dan Lembaga penyiaran komunitas. Ternyata selama ini kita hanya berfokus pada Lembaga penyiaran swasta, sehingga Lembaga penyiaran publik seperti TVRI dan RRI agak terabaikan.

Beberapa lembaga penyiaran di luar negeri seperti di inggris dengan BBC dan Jepang dengan NHK, Lembaga penyiaran tersebut betul-betul memberikan manfaat bagi masyrakat ketika mendapat fokus dan perhatian. Jenis Lembaga seperti lembaga penyiaran komunitas, saat ini juga sedang menghadapi situasi sulit karena tidak terlalu banyak berkembang.

Baca Juga: CCTV: Dari Sejarah, Teknologi, hingga Solusinya untuk Kasus-kasus Saat Ini

Dr. Fajar Junaedi mengatakan bahwa dirinya pernah mempunyai pengalaman terkait hal ini, saat itu bertepatan dengan masa pandemi, UMY mendirikan sebuah radio bernama “Suara Edukasi Kulonprogo” di SD Muhammadiyah Penggung, dengan memakai gelombang FM, di mana lokasi tersebut memiliki kontur wilayah yang berbukit dan lembah, sinyal pun susah didapatkan.

Radio ini dibangun dengan dukungan Lembaga pengabdian masyarakat dan rektor Universitas Muhammdiyah Yogyakarta prof. Gunawan Budiyanto.

Dalam kasus ini, Dr. Fajar Junaedi memberikan statement bahwa radio memang tidak bisa menjadi jawaban semua persoalan, tapi setidaknya radio dapat menjawab atas sebagian sebuah persoalan.

Baca Juga: Kemkominfo Libatkan 60 Sekolah di Kulon Progo Dorong Makin Cakap Digital dan Kreatif

Taufik Ridwan menyatakan bahwa, kita tidak perlu khawatir dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, karena televisi dan radio akan tetap ada.

“Kalau di radio, kitab bisa nyambi, bisa multi tasking. Misalnya lagi sambil dijalan, bisa sambil ngoreksi tugas mahasiswa, sambil baca. Itu nggak ada di media potret lainnya. Jadi kultur itu tidak akan hilang,” imbuh Dr. Fajar Junaedi. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya, Mahasiswa Ilmu komunikasi Broadcasting
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts