Ini Alasan Warmindo ‘Teteh’ Menjadi Tempat Nongkrong Favorit Mahasiswa UMY

  • Whatsapp
warmindo
Tampak luar parkiran dan plang Warmindo Teteh yang baru (Foto: Dok. Agus Santoso)

BacaJogja – Warmindo Sari Rasa 2 merupakan salah satu cabang dari jaringan Warmindo Sari Rasa Group, atau lebih dikenal di kalangan mahasiswa UMY dengan sebutan warmindo “Teteh Baru”.

Tempat makan ini telah menjadi salah satu favorit mahasiswa karena memberikan makanan dengan harga terjangkau, menu andalan yang ditawarkan warmindo “Teteh Baru” adalah oseng ayam.

Read More

Umroh akhir tahun

Mahasiswa sering mengunjungi tempat ini untuk menikmati makanan simple yang sederhana namun enak, menjadikannya tempat yang populer di kalangan mahasiswa kampus.

Baca Juga: Eksistensi sekaligus Tantangan Televisi dan Radio di Era Digital

Warmindo “Teteh Baru,” meskipun baru beroperasi kurang dari satu tahun, telah menjadi pilihan populer di kalangan mahasiswa sebagai tempat makan. Tempat ini menawarkan bangunan yang luas, sehingga tidak terasa sempit.

Selain itu, “Teteh Baru” menyediakan fasilitas tambahan seperti toilet dan tempat sholat, serta area parkir yang luas untuk kendaraan bermotor maupun mobil.

Dengan jam operasional yang berlangsung 24 jam, Warmindo ini sangat praktis bagi mahasiswa yang mencari makanan kapan saja, tanpa terbatas oleh waktu.

Baca Juga: Kolaborasi Indonesia dan Colombo Plan: Meningkatkan Peran Perpustakaan dalam Pembangunan Sosial

Warmindo “Teteh Baru” biasanya ramai dikunjungi pelanggan mulai setelah magrib hingga menjelang pagi, sekitar pukul 3 dini hari. Pada jam-jam tersebut, banyak mahasiswa yang mampir setelah pulang dari aktivitas atau saat akan berangkat ke kegiatan berikutnya.

Menurut Farhat, selaku konsumen Warmindo Teteh, “Teteh Baru” sebenarnya adalah cabang dari Warmindo Teteh yang sebelumnya terletak di belakang UMY, yang bahkan lokasinya lebih dekat dibandingkan “Teteh Baru”.

Baca Juga: Solusi Perumahan di Yogyakarta, Menyulap Lahan Terbatas Jadi Rumah Susun Sewa Sederhana

Namun, Warmindo yang lama memiliki ukuran yang lebih kecil dan area parkir yang terbatas. Karena alasan tersebut, banyak pengunjung yang lebih memilih “Teteh Baru”. Meski demikian, Warmindo yang lama tetap memiliki pelanggan setia dan tidak sepi.

Ia berharap agar Warmindo “Teteh Baru” dapat menjadi pemicu bagi kemunculan cabang-cabang Warmindo lainnya yang memiliki fasilitas dan desain bangunan yang sama baiknya., sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan menciptakan lebih banyak pilihan bagi para pengunjung. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya
Mahasiswa Ilmu komunikasi Broadcasting Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts