Menghidupkan Kembali Warisan Budaya: Mahasiswa UAD Workshop Permainan Tradisional di Wirokerten Bantul

  • Whatsapp
workshop dolanan anak
Mahasiswa UAD menggelar Workshop Permainan Tradisional di Wirokerten Bantul dalam upaya menghidupkan kembali warisan budaya. (Istimewa)

BacaJogja – Dalam upaya melestarikan budaya lokal dan memperkaya khazanah permainan anak-anak, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) mengadakan workshop pelatihan permainan tradisional di Pendopo Pasar Blumbang, Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Acara yang ditujukan kepada komunitas permainan tradisional ini berlangsung meriah dan mendapat sambutan antusias dari para peserta.

Bimo, selaku ketua pengurus desa wisata Wirokerten, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya melestarikan permainan tradisional sebagai bagian dari upaya menjaga identitas budaya. “Permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang perlu diturunkan kepada generasi muda,” ujar Bimo.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Malika Bilkis Gantikan Jhonny Iskandar Sebagai Vokalis Grup Legendaris OM PMR

Ia berharap melalui workshop ini, minat masyarakat terhadap permainan tradisional dapat kembali tumbuh dan berkembang.

Senada dengan Bimo, Emilia Cesari selaku ketua PPK Ormawa HMPS PGSD juga menyampaikan harapannya. “Kami berharap melalui workshop ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat alat permainan tradisional serta dapat menularkannya kepada masyarakat luas,” ungkap Emilia.

Ia menambahkan bahwa permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak, seperti melatih motorik, kreativitas, serta kemampuan bersosialisasi.

Baca Juga: Elemen Kampus dan Pro Demokrasi di Yogyakarta Aksi Kawal Konstitusi hingga 29 Agustus

Aprida Agung Priambada, S.Pd Jas., M.Or. selaku dosen pembimbing, juga memberikan sambutan yang tak kalah penting. “Workshop ini merupakan langkah nyata dalam melestarikan kebudayaan sekaligus mengembangkan potensi mahasiswa dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Saya sangat bangga melihat semangat para peserta dan tim PPK Ormawa HMPS PGSD dalam menggali, belajar, dan berbagi pengetahuan tentang permainan tradisional. Semoga kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga mampu menjadi bagian dari upaya keberlanjutan pelestarian budaya kita,” kata Aprida.

Workshop yang berlangsung sehari penuh ini tidak hanya diisi dengan materi teori tentang aturan dan jenis-jenis permainan tradisional saja, tetapi juga praktek langsung pembuatan alat permainan. Para peserta dengan antusias mengikuti setiap tahap pembuatan, mulai dari pemilihan bahan hingga finishing. Beberapa permainan tradisional yang dibuat dalam workshop ini antara lain egrang dan lompat tali.

Baca Juga: SSB Bangunharjo Siap Tanding dan Ukir Prestasi pada Turnamen Sepak Bola di Semarang

Selain pelatihan pembuatan alat permainan, peserta juga diajak untuk berdiskusi mengenai strategi pengembangan permainan tradisional di era modern. Salah satu peserta, Eka Kartika Sari, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti workshop ini. “Saya sangat senang bisa belajar membuat permainan tradisional bersama teman-teman yang lain. Saya akan mencoba mengimplementasikan dan mengajak anak-anak lain untuk tetap melestarikan permainan tradisional ini” ujarnya.

Diharapkan workshop ini dapat menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali permainan tradisional di Wirokerten dan sekitarnya. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam pelestarian permainan tradisional, diharapkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. []

Related posts