BacaJogja – Di bawah langit cerah Bulak Latek, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Selasa, 3 September 2024 menjadi hari yang penuh harapan bagi para petani. Bukan hanya karena mereka siap memulai panen padi, tetapi karena keberhasilan ini lahir dari lahan yang dahulu terbengkalai selama lebih dari satu dekade.
Lahan pertanian baru ini, yang sebelumnya hanya merupakan tanah kas desa dan milik warga dengan kondisi irigasi yang tidak memadai, vegetasi liar, dan tingkat keasaman tanah yang tinggi, kini berubah menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Polres Kulon Progo, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Baca Juga: Menelisik Harmoni Alam dan Tradisi di Padukuhan Jaban Saat Menyambut Tim Monev “Aku Hatinya PKK”
Wakapolres Kulon Progo, Kompol Martinus Griavinto Sakti, S.I.K., M.M., yang turut hadir dalam acara tasyakuran wiwitan panen padi, menyatakan rasa bangganya atas dedikasi para petani. “Lahan pertanian baru ini adalah bukti nyata dari usaha bersama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kompol Martinus.
Acara tasyakuran ini menjadi simbol penghormatan kepada alam dan rasa syukur atas keberhasilan yang telah dicapai. Para tokoh masyarakat dan pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Drh Drajat Purbadi, M.Si., serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito, S.Sn., M.A., turut hadir memberikan dukungan. Mereka semua melihat langsung bagaimana lahan yang dulu tidak produktif, kini siap menyuplai pangan bagi masyarakat.
Baca Juga: Menggali Kenangan Masa Kecil di Papa Kibo Ice Cream Yogyakarta
Dalam sambutannya, Lurah Banaran, Haryanta, S.H., menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan pangan. Sinergi ini, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak tergarap.
Tasyakuran ini juga menjadi momentum refleksi bagi para petani dan masyarakat setempat. Doa bersama yang mengakhiri acara tersebut menjadi harapan akan keberkahan dan kesuksesan yang terus menyertai upaya mereka di masa depan.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Brutal di Jalan Daendels Kulon Progo
Keberhasilan di Bulak Latek ini tidak hanya menandai dimulainya panen, tetapi juga menjadi cerita inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas bisa bangkit dari tantangan, berkat kerja keras dan kerjasama yang solid. Kini, lahan yang dulu terlupakan itu telah berubah menjadi ladang subur, membawa harapan baru bagi masa depan ketahanan pangan di Kulon Progo. []