Kalah Tipis, Jakarta Bhayangkara Presisi Tumbang di Set Kelima Melawan Jawara Iran

  • Whatsapp
Jakarta Bayangkara Presisi
Deretan permain Jakarta Bayangkara Presisi sebelum pertandingan melawan Foolad Sirjan dalam perebutan tiket final (Foto: Instagram volleyballwordasia)

BacaJogja – Asian Men’s Club Volleyball adalah kejuaraan bola voli terbesar di Asia yang diselenggarakan oleh federasi internasional, yang dilaksanakan 8 – 15 september 2024. Turnamen ini diikuti oleh klub-klub terbaik dari berbagai negara.

Berbeda dengan kejuaraan internasional pada umumnya yang biasanya diwakili oleh tim nasional, ajang ini menampilkan klub-klub yang dinilai memiliki kualitas terbaik di negara masing-masing.

Read More

Umroh liburan

Di tahun ini Indonesia diwakili oleh Jakarta Bayangkara Presisi yang merupakan juara proliga 2024, kejuaraan bola voli terbesar di Indonesia. Bhayangkara mengirim skuad lengkap berlabel timnas yang dimiliki seperti Nizar Zulfikar, Fahreza Rakha, Agil Angga, Alfin Daniel.

Baca Juga: Rangkaian Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-78 di DLHK DIY

Tak hanya itu, Bhayangkara juga merekrut 2 pemain kelas dunia asal perancis yaitu Earvin Ngapeth yang baru saja meraih gelar MVP (pemain terbaik) dalam Olimpiade Paris 2024 dan Jean patry yang merupakan peraih best opposite di ajang yang sama.

Dengan skuad yang ada, Indonesia berhasil melaju dengan lancar hingga babak perempat final. Namun, saat pertandingan untuk memperebutkan tiket ke final, Indonesia harus menghadapi klub juara liga Iran, Foolad Sirjan Iranian, yang merupakan liga terbaik di Asia.

Pertandingan berlangsung pada 13 September pukul 23:30. Sayangnya, Bhayangkara mengalami kekalahan tipis yaitu 14 – 16, di set kelima. Kekalahan ini kembali memupuskan harapan mereka untuk lolos ke FIVB Men’s Volleyball Championship 2025, turnamen yang mempertemukan klub di seluruh dunia.

Baca Juga: Menpora Amali Sebut Sport Tourism Potensi Besar Menggerakkan Ekonomi Warga

Sebagai penggemar bola voli, Very Bayu mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pertandingan semalam. Ia merasa Bhayangkara presisi telah bermain sangat baik dan mampu memberikan perlawanan sengit yang memaksa Foolad Sirjan bermain hingga set kelima. Padahal, sepanjang kejuaraan ini, Foolad Sirjan selalu berhasil mengalahkan lawan-lawannya hanya dalam 3 set langsung.

“Yaa mungkin memang bukan rezekinya tahun ini. Tapi perjuangan mereka keren, lawannya tim terbaik di liga Iran loo, dan belum pernah kalah 1 set pun selama AVC ini. bisa dipaksa main 5 set sama Bhayangkara. Itu udah keren banget ” ujarnya.

Baca Juga: Jesicha Putri Larasati, dari Melihat Kini Jadi Atlet Segudang Prestasi

Meski gagal melangkah ke final dan meraih tiket FIVB Men’s Volleyball Championship 2025, perjuangan Jakarta Bhayangkara Presisi dalam menghadapi salah satu klub terbaik di Asia seperti Foolad Sirjan Iranian menunjukkan bahwa kualitas mereka terus menanjak.

Keberhasilan memaksa lawan bermain hingga set kelima merupakan bukti kekuatan dan potensi besar yang dimiliki oleh tim ini. Walaupun gagal di ujung kemenangan, Bhayangkara Presisi telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa di turnamen ini. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts