BacaJogja – Suasana malam hari di Yogyakarta memang selalu syahdu, dan di setiap sudut kota, terdapat beragam kuliner yang menarik perhatian. Salah satu yang paling terkenal adalah kuliner malam yang terletak di sekitar Stadion Mandala Krida, yaitu Siomay Mandala.
Siomay Mandala menjadi destinasi favorit anak muda di Yogyakarta. Tempat ini mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan dan selalu ramai dikunjungi. Selain itu, siomay yang disajikan memiliki cita rasa yang disukai oleh generasi Z.
Baca Juga: Momen Gemilang 15 Tahun KAI Wisata: 772 Ribu Pelanggan Setia Jadi Bukti
“Rasa siomay di sini beda dari siomay yang pernah aku coba di Jogja. Memang terkesan agak mahal, tapi ya ada harga ada kualitas, tentunya,” ujar Syelen, salah satu pengunjung yang juga mahasiswa, saat diwawancarai pada Rabu, 18 September 2024.
Kuliner ini sudah berdiri sejak tahun 1999, dengan dua varian siomay yang ditawarkan, yaitu siomay rebus dan siomay goreng. Isian yang tersedia pun cukup beragam, seperti kol, kentang, pare, telur, dan tentu saja siomay. Harga seporsi siomay dihitung berdasarkan jumlah item yang diambil.
Baca Juga: Inovasi Layanan SIM Drive Thru untuk Difabel di Yogyakarta, Proses Hanya 5 Menit!
Tim BacaJogja mencoba menikmati kuliner ini dan menghabiskan sekitar Rp30.000 untuk dua porsi. Selain siomay, tersedia juga berbagai minuman yang dapat melengkapi santapan malam Anda.
“Biasanya aku datang ke sini rame-rame, kadang bareng teman, kadang kalau keluarga lagi main ke Jogja, aku ajak buat nyobain Siomay Mandala ini,” kata Ammar, salah satu pelanggan setia.
Baca Juga: IPM Bantul Melesat di Atas Rerata Nasional, Bupati: Bukti Keberhasilan Pemerintah
Siomay Mandala selalu menyiapkan stok yang cukup banyak untuk memenuhi tingginya jumlah pengunjung setiap malam, agar tak ada yang pulang dengan kecewa karena kehabisan.
Jika Anda tertarik untuk mencicipi Siomay Mandala, datang saja ke Semaki, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Warung ini buka mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB. Pastikan Anda tidak kehabisan, ya! []
Artikel kiriman Dien Yafi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY