‘Gronjalan Sewu’ di Jalan Letjen Suprapto Yogyakarta Viral dan Bikin Kesal Pengendara

  • Whatsapp
Speed Bump
Speed Bump di Jalan Letjen Suprapto Patuk, Yogyakarta, (Foto: Detik)

BacaJogja – Semingguan ini, Jalan Letjen Suprapto, Patuk, Yogyakarta, ramai dibicarakan orang gara-gara dipasangi speed bump atau polisi tidur yang rengket, besar-besar, dan ada di lima titik sepanjang jalan sekitar satu kilometer itu.

Banyak protes dari pengendara motor maupun mobil lewat media sosial diungkapkan. Bahkan, ada yang bilang, kalau motor ingin cepat rusak dan jebol, sering-seringlah lewat Patuk. Ada juga yang menulis, ambulans jangan sampai dilewatkan Jalan Letjen Suprapto Patuk dari arah Samsat ke selatan. “Orang mati bisa hidup lagi, yang sakit bisa langsung tewas karena kaget lewat Gronjalan Sewu,” tulis Iwan.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Ngangkring Art Fest 2024: 100 Tenda Angkringan dan Lomba Seni di Jogja Expo Center

Banyak banget nada jengkel diungkapkan lewat media sosial terkenal ICJ mengenai hal yang sama. Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya mengaku kejengkelan warga mulai muncul dengan banyaknya pengendara motor atau mobil ke arah selatan yang kebut-kebutan.

“Awalnya gara-gara jalur jalan ini dibuat satu arah ke selatan oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, yang seolah tanpa taren (diskusi) dengan warga,” kata pengusaha UMKM yang asli Patuk.

Dia bilang warga mulai kehilangan kesabaran dan berkali-kali protes kepada Dishub dan Satlantas Polresta Yogyakarta karena semakin banyak korban warga setempat akibat kecelakaan dan tabrak lari.

Baca Juga: Siomay Mandala: Kuliner Malam Favorit Anak Muda Yogyakarta

Keluhan warga tidak didengar dan akhirnya disepakati dibuatlah polisi tidur dengan model berjejer dan dipasang di lima titik. “Ya kami mohon maaf kepada para pengendara yang mau menuju Jalan KH Ahmad Dahlan, Wirobrajan, atau Bantul karena harus terganggu,” tambahnya.

Secara kebetulan, reporter BacaJogja ketika sedang melewati Jalan Patuk itu (Sabtu, 21/9) berada di belakang sebuah mobil bak terbuka yang sedang membawa nasi boks milik aparat Polresta Yogyakarta yang berantakan dan jatuh tumplek.

Sang sopir tidak sempat berhenti dan mungkin tidak tahu. Pasti akan dimarahi atasan atau panitia acara yang sedang menunggu nasi untuk makan siang.

Baca Juga: Kemenkes Buka Kelas Internasional Jerman di Poltekkes Medan dan Maluku, Langkah Perluas Karier Perawat Indonesia

Ada seorang warga lain yang mengaku tak bisa berbuat lain kecuali memasang polisi tidur karena tak bisa menasihati secara langsung para pengendara yang mulai kebut-kebutan dan sembrono.

Memang seperti makan buah simalakama, warga setempat bingung dengan kebijakan pemerintah yang minim sosialisasi terkait aturan satu jalur yang diberlakukan di sepanjang Jalan Letjen Suprapto Patuk.

Baca Juga: Pameran Seni Temporer WANI Hadirkan Pusaka Asli Pangeran Diponegoro

Kemudian, kenaikan jumlah pengendara ngebut ke arah selatan menyebabkan banyak tabrakan. Hal ini terjadi karena masih ada warga setempat yang mengambil arus berlawanan atau ke arah utara, meski mlipir di bagian barat jalan. Kebiasaan ini memang rawan, tapi sering terlihat dilakukan warga setempat.

Gronjalan Sewu di Jalan Letjen Suprapto adalah contoh ruas jalan di Yogyakarta yang perlu perhatian pemerintah, dalam hal ini aparat kepolisian atau Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, agar tidak menjadi masalah sosial. []

Related posts