BacaJogja – Selama hampir dua minggu, Benteng Vredeburg kembali menyelenggarakan pameran seni yang bertepatan dengan Vredeburg Fair #10. Pameran ini bertempat di Ruang Sultan Agung, yang masih berada di kawasan Benteng Vredeburg.
Pameran seni ini mengusung tema “kiWari euoniA aNIndhita!” (WANI), dan menghadirkan beragam diorama sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia di masa lampau.
Baca Juga: Trip to Freedom, Galang Dukungan Sivitas Akademika untuk Pembebasan Palestina
Dibuka pada 4 September 2024 dan akan berlangsung hingga 29 September 2024, pameran ini diresmikan langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Beni Suharsono, pada Rabu, 4 September 2024.
Pameran ini tidak hanya menjadi pengingat akan perjuangan para pahlawan, tetapi juga sarana edukasi bagi anak-anak untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sejak dini.
Baca Juga: KMRT Indro Kimpling dan Kisah Pilkada Kota Yogyakarta lewat Jalur Independen
Yang paling menarik dari pameran ini adalah kehadiran koleksi pusaka asli milik Pangeran Diponegoro. Namun, para pengunjung tidak diperbolehkan mengambil gambar benda-benda bersejarah tersebut.
“Tombak Kiai Rondhan dan Tongkat Kiai Cokro ini merupakan koleksi asli Pangeran Diponegoro. Benda-benda ini kami pinjam dari Museum Nasional Indonesia, sehingga kami membatasi interaksi yang terlalu dekat dengan kedua pusaka ini,” ujar penjaga galeri Tombak Kiai Rondhan dan Tongkat Kiai Cokro.
Baca Juga: Obelix Village, Destinasi Wisata dengan Nuansa Pedesaan yang Memikat di Yogyakarta
Oleh karena itu, para pengunjung hanya bisa menyaksikan pusaka ini langsung di Pameran Seni Temporer WANI.
Dalam unggahan Instagram resmi @museum.benteng.vredeburg, M. Rosyid Ridlo, penanggung jawab unit Museum Benteng Vredeburg, menyampaikan bahwa Vredeburg Fair menghadirkan sejarah dan materi penguatan karakter bangsa dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Selain koleksi milik Pangeran Diponegoro, spotlight pameran ini juga menampilkan tokoh-tokoh nasional lainnya, seperti Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Update Pendirian Ormas atau Partai hingga Biaya Operasional
Pameran Seni WANI juga menyuguhkan berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan ketiga tokoh tersebut.
Pameran ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga saat berlibur ke Yogyakarta. Pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp15.000 per orang, dengan metode pembayaran menggunakan QRIS yang tersedia di pintu masuk museum. []