Laundry Self Service Hadir di Jogja, Bagaimana Nasib Bisnis Cucian Kelas Rumahan?

  • Whatsapp
Laundry Self Service
Suasana pelanggan Laundry Self Servis yang sedang menunggu cuciannya (Foto: Dok. Laundry Point)

BacaJogja – Usaha laundry self-service saat ini semakin menjamur, khususnya di kota-kota besar termasuk Yogyakarta. Jasa ini biasanya beroperasi di area yang padat aktivitas, seperti di sekitar lingkungan kampus atau pabrik.

Lokasi-lokasi tersebut biasanya memiliki banyak kos-kosan, sehingga kebutuhan akan layanan laundry meningkat seiring dengan tingginya mobilitas dan aktivitas masyarakat yang tinggal.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Tragis! Mobil Box Tabrak Pohon di Gunungkidul, Satu Orang Meninggal Dunia

Sebelum maraknya layanan laundry self-service, usaha cuci gosok rumahan menjadi pilihan bagi mahasiswa dan pekerja yang memiliki kesibukan tinggi serta tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka sendiri.

Namun, belakangan ini, para pelaku usaha laundry rumahan mengaku bahwa jumlah pelanggan mereka mengalami penurunan yang signifikan. Mereka memprediksi bahwa banyak pelanggan yang beralih ke layanan laundry self-service karena lebih cepat dan fleksibel, tanpa harus menunggu proses pengambilan atau pengantaran.

Baca Juga: Selamat! Empat Talenta Muda MINSABA Bantul Harumkan Madrasah Lewat Sepak Bola

“Ya, memang ada, saya juga merasa ada penurunan, agak sepi, mungkin sekitar satu tahun lebih, sudah agak lama. Soalnya sekarang laundry yang bisa dua jam banyak di daerah sini, dan malah katanya ada yang bisa ditinggal karena ada pegawainya juga,” ungkap Ayuk, pelaku usaha laundry rumahan di daerah Kasihan, Bantul.

Laundry rumahan
Tampak ruangan usaha Loundry rumahan
(Foto: Dok. Simply Fresh Laundry)

Meskipun jumlah pelanggan menurun, ia tetap mengakui bahwa masih ada orang yang memilih layanan laundry rumahan. Hal ini disebabkan karena pelanggan lebih menyukai hasil pakaian yang langsung siap pakai, rapi, bersih, dan sudah disetrika, sehingga mereka tidak perlu repot lagi mengurusnya sendiri.

Baca Juga: KH. Damanhuri dan Prof. Dr. Riyanta Kembali Pimpin PCNU Bantul Periode 2024-2029

“Kalau aku pribadi memang lebih suka yang rumahan, karena satu, baju kotorku nggak banyak banget. Jadi rugi kalau mau laundry self-service. Laundry itu (self-service) biasanya dipakai orang-orang yang cuciannya banyak, dua, tiga, sampai lima kiloan, dan kalau laundry rumahan sudah pasti rapi, karena sekalian digosok,” jelas Nizar, mahasiswa pengguna jasa laundry rumahan.

Sebagai layanan yang saat ini populer, laundry self-service memang menawarkan kecepatan dan kemudahan bagi pelanggan. Namun, usaha laundry rumahan tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang menginginkan hasil yang lebih rapi.

Baca Juga: Festival Langensekar: Kolaborasi UWM dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta Jaga Warisan Budaya Jawa untuk Generasi Muda

Meskipun menghadapi tantangan, layanan cuci gosok rumahan tetap eksis di tengah persaingan, karena mereka memberikan kualitas dan sentuhan personal yang tidak bisa diberikan oleh layanan otomatis. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya, Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts