Update Banjir Tebing Tinggi: Ribuan Rumah Terendam, Satu Korban Hanyut Masih Dicari

  • Whatsapp
banjir tebing tinggi
Tim gabungan evakuasi warga terdampak banjir di Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumut, Sabtu (12/10). Sumber Foto: BPBD Kota Tebing Tinggi (Foto: BNPB)

BacaJogja – Banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, mulai menunjukkan tanda-tanda surut setelah meluapnya empat sungai utama—Sungai Padang, Bahilang, Sibarau, dan Sei Kelembah—akibat curah hujan tinggi di daerah hulu pada Rabu (9/10). Banjir ini telah melanda lima kecamatan di kota tersebut, dengan ribuan warga terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa 3.227 kepala keluarga atau sekitar 10.586 jiwa terpaksa menghadapi kondisi banjir yang mencapai ketinggian satu meter di beberapa wilayah. Satu korban dilaporkan hanyut di Sungai Bahilang dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan SAR dan BPBD setempat.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Siap-siap! 14-27 Oktober Ada Operasi Zebra Progo 2024, Ini Sasaran yang Dibidik!

Banjir telah merendam Kecamatan Rambutan, Tebing Tinggi Kota, Bajenis, Padang Hulu, dan Padang Hilir. Ribuan rumah terendam, sementara warga di sejumlah wilayah telah mengungsi ke tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait.

Kecamatan Rambutan yang terdampak mencakup Kelurahan Sri Padang, Tanjung Marulak, Karya Jaya, dan Tanjung Marulak Hilir. Kecamatan Tebing Tinggi Kota meliputi Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Badak Bejuang, Bandar Utama, Mandailing, Pasar Baru, dan Pasar Gambir. Sementara Kecamatan Bajenis terdampak di wilayah Brohol, Bandar Sakti, Bulian, Teluk Karang, dan Pinang Mancung. Kecamatan Padang Hulu dan Padang Hilir juga terkena dampak signifikan.

Baca Juga: Menyelami Pesona Kuliner Berbasis Budaya Yogyakarta yang Menggoda Selera

BPBD Kota Tebing Tinggi telah melakukan berbagai langkah untuk menangani situasi darurat ini, termasuk mendirikan tenda pengungsian, mendistribusikan bantuan logistik, dan terus memantau kondisi sungai yang mulai surut. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan personel dan akses transportasi, terutama dalam pencarian korban yang dilaporkan hanyut di Sungai Bahilang.

BNPB juga terus memberikan dukungan untuk mempercepat pemulihan dan memastikan bantuan tiba tepat waktu. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan akibat cuaca yang masih tidak menentu. Mereka disarankan untuk memantau informasi terbaru dan bersiap untuk evakuasi jika situasi memburuk.

BNPB mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem, serta menjaga keselamatan diri dan keluarga selama masa pemulihan banjir ini. []

Related posts