Potensi Cuaca Ekstrem Jawa Tengah 19-21 Oktober, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

  • Whatsapp
ilustrasi angin kencang
Ilustrasi angin kencang. (Foto: AP Photo)

BacaJogja – BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah dalam tiga hari ke depan, mulai dari 19 hingga 21 Oktober 2024. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, aktifnya MJO (Madden-Julian Oscillation) dan adanya wilayah pertemuan massa udara (konvergen) di Jawa Tengah bagian tengah dan timur diprediksi akan memicu peningkatan aktivitas cuaca ekstrem.

Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo, beberapa wilayah di Jawa Tengah diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Kelembapan udara yang tinggi serta kondisi labilitas udara yang kuat dapat memperkuat pembentukan awan konvektif jenis cumulonimbus, yang seringkali menjadi pemicu cuaca ekstrem,” ungkap Yoga.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Serikat Pekerja: Industri Tembakau di Bantul Terancam, Abdul Halim Siap Beri Perlindungan

Prakiraan Cuaca Ekstrem di Jateng (19-21 Oktober 2024)

– 19 Oktober 2024: Hujan lebat dan angin kencang berpotensi terjadi di Cilacap, Kebumen, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Purworejo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Blora, dan sekitarnya.

– 20 Oktober 2024: Wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem meliputi Cilacap bagian utara, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Boyolali, Klaten, Surakarta, Kendal bagian utara, dan Semarang.

– 21 Oktober 2024: Cuaca ekstrem diprediksi melanda Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Blora, Grobogan, Tegal bagian selatan, dan Brebes bagian selatan.

Baca Juga: SiBakul Jogja Antar Dinas Koperasi dan UKM DIY Raih Penghargaan di PLUT Award 2024

Waspada Bencana Hidrometeorologi

Selain potensi hujan lebat dan angin kencang, BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama di daerah-daerah rawan. “Kondisi atmosfer yang labil ini memerlukan perhatian ekstra, terutama di daerah yang sering terdampak banjir dan longsor,” tambah Yoga Sambodo.

BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui berbagai kanal resmi, termasuk aplikasi Info BMKG, media sosial, atau menghubungi kantor BMKG terdekat. “Selalu waspada, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana,” kata Yoga. []

Related posts