Kronologi Pencuri Gasak Alat Pemantauan Gunung Bromo

  • Whatsapp
pencurian alat gunung bromo
Alat Pemantauan Gunung Bromo Dicuri (Istimewa)

BacaJogja – Peralatan penting untuk memantau aktivitas Gunung Bromo dilaporkan hilang setelah mengalami pencurian di kawasan lautan pasir Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada 15 Oktober 2024. Kejadian ini berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat sekitar yang bergantung pada sistem pemantauan untuk mendeteksi aktivitas vulkanik.

Menurut laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pencurian tersebut terjadi di Stasiun Pemantauan Mungal, yang memantau aktivitas Gunung Bromo, salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Insiden ini pertama kali terdeteksi pada 14 Oktober 2024, pukul 21:00 WIB, ketika rekaman digital stasiun tersebut tiba-tiba offline.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Upaya Yogyakarta Menjaga Warisan Budaya: Batik Masuk Kurikulum Sekolah

Tim lapangan segera melakukan pengecekan keesokan harinya dan menemukan bahwa boks peralatan pemantauan telah terbuka, dengan gembok yang tercongkel. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa dua buah accu 70 ampere merek Panasonic yang menjadi bagian penting dari sistem pemantauan telah hilang.

Pentingnya Peralatan Pemantauan untuk Keamanan

Peralatan yang dicuri memainkan peran krusial dalam memberikan data real-time tentang aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Dengan hilangnya perangkat ini, PVMBG kehilangan salah satu alat utama untuk memantau perubahan seismik dan potensi letusan yang dapat mengancam wilayah sekitarnya, termasuk area wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Juga: Operasi Zebra Progo 2024: Fokus Polisi pada 14 Pelanggaran Lalu Lintas, Ini Daftarnya!

Pengamat Gunungapi Bromo, Badi Marwanto, yang melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang, berharap agar pencurian ini segera ditindaklanjuti. Foto-foto kondisi Stasiun Mungal yang menunjukkan kerusakan boks peralatan juga dilampirkan dalam laporan.

Pencurian alat pemantauan gunungapi bukan hanya menciptakan kerugian finansial, tetapi juga membahayakan upaya mitigasi bencana. Tanpa alat tersebut, deteksi dini terhadap potensi letusan gunung api menjadi terganggu, sehingga risiko terhadap masyarakat sekitar dan pengunjung semakin besar.

Laporan pencurian ini telah diajukan kepada Kapolsek Sukapura, yang diharapkan segera mengambil tindakan untuk menyelidiki kasus ini. Tembusan laporan juga telah dikirimkan kepada Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi dan Ketua Tim Mitigasi Gunungapi.

Baca Juga: Operasi Zebra Progo 2024 Dimulai: 980 Personel Siap Tertibkan Lalu Lintas di Kulon Progo

Masyarakat di sekitar Gunung Bromo diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan. Pihak berwenang juga diharapkan segera memulihkan peralatan yang hilang agar proses pemantauan vulkanik dapat kembali berjalan normal.

Gunung Bromo: Kawasan Wisata Vulkanik yang Rentan

Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia, tidak hanya karena aktivitas vulkaniknya tetapi juga karena daya tarik wisatanya. Setiap tahunnya, ribuan turis mengunjungi kawasan ini untuk menyaksikan keindahan alam dan fenomena geologi yang luar biasa. Namun, kondisi ini membuat wilayah tersebut rentan terhadap ancaman alam, sehingga sistem pemantauan dan mitigasi sangat penting untuk menjaga keselamatan publik.

Dengan terjadinya pencurian ini, upaya untuk memastikan keselamatan masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Bromo kini berada dalam ancaman. Pihak terkait diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah ini agar pemantauan dapat kembali dilakukan tanpa hambatan. []

Related posts