Pengalaman Dokter Bedah di Yogyakarta Menangani Pasien Korban Santet: Paku Gaib dalam Tubuh

  • Whatsapp
pengajian di bantul
Pemandu Kajian rutin Ajisaka Ustadz Ashari Al Padangi sedang memandu tanya jawab soal sihir yang antusias (Istimewa)

BacaJogja – Kasus sihir atau santet bukan hanya sebatas cerita di kalangan masyarakat, namun telah menjadi kenyataan yang menakutkan bagi beberapa pasien. Fenomena ini bahkan pernah dialami langsung oleh dr. H. Sagiran, Sp.B (KL), M.Kes., seorang ahli bedah yang sekaligus pemilik RS Nur Hidayah Blawong, Bantul.

Cerita tersebut disampaikan oleh Ustaz Surya Ikrima, Lc dalam kajian Aji Saka di Padangan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul pada Kamis, 24 Oktober 2024. Menurutnya, dalam pengalaman medisnya, dr. Sagiran berkali-kali menghadapi kasus aneh di mana pasien datang dengan gejala medis yang tidak lazim, bahkan harus dikaitkan dengan praktik ruqyah karena dugaan adanya sihir atau santet.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Panduan Perjalanan dari Banten ke Yogyakarta: Rute dan Biaya Lengkap untuk Mahasiswa

Salah satu kasus yang paling menggemparkan adalah seorang pasien wanita, Supiyati (nama samaran), yang datang dengan keluhan nyeri hebat di tubuhnya. Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen, ditemukan banyak benda asing berupa paku di dalam tubuhnya.

Awalnya menduga ini hanya anomali medis biasa. Namun, setelah operasi pengangkatan dilakukan, benda-benda tersebut terus kembali muncul di tubuh pasien, meski lokasi mereka berpindah-pindah.

Ustaz Surya mengatakan, dalam kasus seperti ini, intervensi medis konvensional seperti operasi pengangkatan benda asing saja tidak cukup. Kasus ini berulang meskipun paku-paku telah dikeluarkan secara medis. Setelah benda-benda itu diangkat, tidak lama kemudian paku-paku baru kembali muncul di tubuh pasien, seolah ada kekuatan tak kasat mata yang menanamkannya kembali.

Baca Juga: Dua Dunia, Satu Tujuan: Kisah Mahasiswa yang Tetap Nyantri di Yogyakarta

Situasi tersebut akhirnya memaksa tim medis untuk bekerja sama dengan praktisi ruqyah. Praktik ruqyah, yang merupakan bentuk pengobatan dalam Islam melalui doa-doa dan bacaan Al-Qur’an, menjadi solusi dalam menangani pasien tersebut. Dengan ruqyah, kekuatan sihir yang diyakini menjadi penyebab kejadian tersebut akhirnya bisa dikalahkan.

Kasus-kasus seperti ini, di mana pasien mengalami kondisi medis aneh akibat santet, membuat RS Nur Hidayah Blawong di Bantul dikenal sebagai tempat rujukan bagi pasien yang mengalami kejadian serupa. Banyak pasien yang datang dengan gejala aneh, seperti benda asing berupa paku, kawat, atau benda lain yang ditemukan di dalam tubuh mereka.

Bagi dr. Sagiran, kasus-kasus seperti ini memberikan pelajaran penting bahwa sebagai dokter, selain memiliki pengetahuan medis yang mumpuni, juga perlu memahami aspek spiritual dalam pengobatan. Apalagi dalam kasus sihir atau santet, intervensi spiritual menjadi bagian penting dalam penyembuhan pasien.

Baca Juga: Gladhen Hageng Jemparingan 2024: Pelestarian Budaya Memanah di Kulon Progo

Lebih lanjut Ustaz Surya Ikrima, Lc menyatakan, bahwa sihir adalah bentuk kerja sama dengan jin, setan, dan iblis yang bertujuan untuk menyesatkan umat manusia.

“Semua kejadian sihir atau santet tidak akan mengenai seseorang ketika keimanan dan keyakinan kita kepada kekuatan dan kekuasaan Allah SWT lebih besar,” jelasnya.

Baca Juga: Winarti dan Kisah Sukses Kain Perca di Bantul: dari Limbah Tekstil Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Ustaz Surya mengingatkan agar umat Islam tidak tergoda untuk belajar atau bersekutu dengan dukun atau tukang sihir, karena perbuatan tersebut hanya akan membawa pada penyesalan dan siksa di akhirat.

Kasus-kasus seperti yang dialami dr. Sagiran menunjukkan bahwa sihir atau santet masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat, namun dengan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT, dan bantuan melalui ruqyah, sihir dapat dikalahkan. []

Related posts