BacaJogja – Ternyata, usia dan stamina sangat berkaitan erat ketika disandingkan dengan sepak bola. Sehebat apa pun keterampilan seseorang di masa muda, bahkan jika dulu menjadi pemain favorit, faktor usia tetap tak bisa ditipu. Saat bermain bola di usia lebih dari 40 tahun, meskipun hanya bermain setengah lapangan, permainan tetap mengundang tawa dari para penonton.
Suasana inilah yang terlihat dalam turnamen sepak bola antar-pedukuhan se-Kalurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul, yang dimulai pekan lalu. Pada 25 Oktober, babak delapan besar akan dimulai, dan final akan berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024, di Lapangan Sepak Bola Sitimulyo di Gampingan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
Baca Juga: Belajar Sihir dan Santet: Haram dan Bertentangan dengan Ajaran Islam
Di pertandingan awal yang diikuti oleh 21 klub dusun, banyak ditemukan pemain yang kelelahan hingga harus dibopong keluar lapangan. Walaupun saat muda mereka jago bermain bola, seperti menjadi striker, dalam turnamen bertajuk “Mini Soccer Fun 40+ Sitimulyo 2024” ini, mereka sering menjadi bahan tawa penonton.
Cara mereka mengejar bola yang lucu—dengan tubuh yang gemuk, ada yang terjatuh karena kehilangan keseimbangan, dan ada juga yang selalu meleset saat menendang bola—membuat suasana semakin meriah. “Ya, namanya juga hanya untuk senang-senang, jadi main bolanya santai dan bikin tertawa,” kata H. Djuweni, S.E., Lurah Kalurahan Sitimulyo.
Baca Juga: Daftar Empat Pimpinan DPRD DIY Resmi Dilantik, Ini Pesan Sri Sultan
Apa yang dikatakan Lurah Djuweni diiyakan oleh banyak pemain. Heru, seorang kiper legendaris asal Pedukuhan Kuden, misalnya, berhasil menyelamatkan berkali-kali tendangan langsung maupun tak langsung saat timnya melawan Dusun Monggang, yang didominasi mantan pemain muda. Meskipun jatuh bangun saat menangkap bola, timnya berhasil menang 1-0.
“Alhamdulillah, masih bisa nubruk bola, walau akhirnya harus pijat dan bekam setelah pertandingan,” kata Heru. Setelah pertandingan, ia bahkan harus beristirahat selama tiga hari karena terlalu semangat bermain sebagai kiper.
Baca Juga: Salak Sleman: Ikon Pertanian Lokal yang Semakin Diminati Pasar Global
Dukuh Kuden, Iswahyudi, mengaku bersyukur meski tanpa latihan, tim dari pedukuhannya masih bisa bermain dengan semangat dan diyakini bisa menjadi juara. “Maklum, para pemain sudah berusia lanjut, jadi mainnya kembali seperti anak-anak, kemruyuk dan lucu,” katanya.
Bagi Iswahyudi, bermain sepak bola di usia lebih dari 40 tahun membutuhkan strategi khusus agar tetap semangat dan tidak mengalami masalah setelah bermain. “Apa pun itu, yang namanya sepak bola tetap membutuhkan kekompakan, strategi, dan energi. Jangan sampai tujuan main bola untuk bersenang-senang berakhir dengan duka. Maka sebelum bermain, pemanasan, diskusi, dan doa sangat diperlukan,” ungkapnya. “Sepak bola, insyaallah, menjadi perekat silaturahmi dan kekeluargaan yang istimewa.”
Babak 8 besar dan final akan berlangsung sesuai jadwal pada tanggal 25 dan 27 Oktober 2024: