BacaJogja – SiBakul Halal Festival 2024 digelar dengan meriah, menghadirkan puluhan pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fesyen, dan lainnya. Acara ini bukan sekadar ajang promosi produk lokal, tetapi juga wadah bagi para pengusaha untuk berinovasi, memperluas jaringan, serta mempererat relasi.
Salah satu UMKM yang turut berpartisipasi adalah Kelorida, yang memanfaatkan daun kelor sebagai bahan utama produknya. Berdiri sejak 1 Agustus 2016 di Bantul Expo, Kelorida berada di bawah naungan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Nama *Kelorida* sendiri diambil dari nama pemiliknya, Haida, dengan menggabungkan kata “kelor” dan “ida.”
Baca Juga: Turnamen Mini Soccer 40+ di Piyungan Bantul: Tontonan Sepak Bola Lucu, Seru, dan Undang Tawa
“Kelor yang awalnya dianggap tak bernilai kini punya potensi jual tinggi. Dulu, daun kelor hanya dikaitkan dengan hal-hal mistis, tapi ternyata memiliki banyak manfaat, seperti memperbaiki gizi dan digunakan sebagai masker kecantikan,” jelas Haida, pemilik Kelorida, mengenai ciri khas produknya.
Produk Kelorida menargetkan konsumen dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dengan jangkauan pasar online, konsumen dapat membeli produknya melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, serta di marketplace seperti Shopee.
Baca Juga: Aksi Sekelompok Pemuda Mabuk Berujung Penusukan di Prawirotaman Yogyakarta
“Sibakul Halal Festival ini luar biasa! Konsumen bisa melihat langsung kualitas produk, termasuk aspek kehalalannya. Saya juga senang bisa tampil di panggung untuk memperkenalkan cokelat kelor sebagai produk unggulan kami,” ucap Haida antusias.
Haida berharap acara serupa bisa terus diadakan secara berkelanjutan, agar pelaku UMKM dapat lebih memahami target pasar dan tantangan yang dihadapi dalam keberlangsungan usaha.
Baca Juga: Salak Sleman: Ikon Pertanian Lokal yang Semakin Diminati Pasar Global
Dari penuturan Haida, terlihat bahwa partisipasi UMKM di Sibakul Halal Festival 2024 ini menunjukkan semangat inovasi dan optimisme para pengusaha lokal dalam mengolah bahan alam, seperti daun kelor, menjadi produk bernilai tinggi. Festival ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga kesempatan memperluas relasi serta mengedukasi konsumen tentang kualitas dan kehalalan produk. []
Penulis: Milasari
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata Yogyakarta
